Pemerintah Australia kembali mengeluarkan travel warning bagi warganya yang hendak berlibur ke Bali. Imbauan itu disampaikan menyusul banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Dewata.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan travel warning adalah kewajiban suatu negara untuk mengingatkan warganya saat bepergian ke luar negeri. Ia menegaskan Pemprov Bali sudah berupaya memperbaiki situasi pascabanjir.
"Sekarang insyaallah sudah berjalan dengan baik dan beroperasi dengan baik. Bisa menerima wisatawan dari Australia dan dari mana pun untuk datang ke Bali. Bali kondusif," ujarnya saat ditemui di Pasar Kumbasari, Denpasar, Sabtu (13/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widiyanti menegaskan banjir tak berdampak pada sektor pariwisata. Penerbangan dan hotel tetap berjalan normal.
"Bahkan, sedang penuh sekali, keadaan normal. Maka, hari ini kami hadir untuk memberikan statement publik dan (statement kepada) wisatawan bahwa Bali ini baik-baik saja," katanya.
Menurutnya, wisatawan tetap diterima dengan baik, sembari dilakukan perbaikan infrastruktur pascabanjir.
Widiyanti meninjau Pasar Kumbasari yang terdampak banjir. Dari hasil pantauan, area basement dan lantai satu terendam air, sementara lantai dua yang khusus menjual produk kesenian tidak terdampak.
Ia menambahkan, Pemprov Bali sedang menghitung dampak ekonomi akibat banjir. Pemerintah juga membahas kemungkinan adanya penggantian kerugian bagi masyarakat yang bekerja di pasar tersebut.
Sebelumnya, Konsulat Jenderal Australia di Bali mengimbau warganya tetap waspada menyusul banjir besar di Pulau Dewata. Warga Australia diminta mematuhi arahan otoritas setempat dan mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di Bali.
Banjir besar melanda Bali pada Rabu (10/9/2025) setelah hujan deras sejak Selasa (9/9/2025). BPBD Bali mencatat ada 120 titik banjir di tujuh kabupaten/kota. Rinciannya, Denpasar 81 titik, Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik, Karangasem empat titik, Jembrana empat titik, dan Klungkung satu titik.
Total pengungsi mencapai 562 orang, terdiri atas 327 warga Jembrana dan 235 penduduk Denpasar. Hingga Jumat (12/9/2025) siang, jumlah korban tewas akibat banjir bertambah menjadi 18 orang.
(dpw/dpw)