Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, menunjuk pelaksana tugas (plt) direktur utama (Dirut) baru untuk Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Pejabat yang ditunjuk adalah Dwi Marhen Yono yang menggantikan Plt Dirut BPOLBF sebelumnya, Frans Teguh.
"Iya betul (Dwi Marhen gantikan Frans Teguh)," kata Kepala Divisi Komunikasi Publik BPOLBF, Sisilia Lenita Jemana, Rabu (2/7/2025).
Sisilia menjelaskan Dwi Marhen saat ini menjabat Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Dwi Marhen juga pernah menjabat Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2022) dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Sumatera Barat, (2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau eselon dua Kementerian Pariwisata," ujar Sisilia.
Sementara Frans mengaku diminta untuk kembali bekerja di Kantor Kemenpar. "Kebetulan saya sudah diminta kembali ke kantor pusat di Jakarta," kata Frans.
BPOLBF belum memiliki dirut definitif sesuai Shana Fatina selesai masa jabatannya pada awal 2024. Pada 2023, Kemenpar melakukan seleksi Dirut BPOLBF. Tak ada yang lulus seleksi sehingga mengangkat Frans Teguh sebagai Plt Dirut BPOLBF.
Diketahui, BPOLBF merupakan satuan kerja di bawah Kemenpar untuk melakukan percepatan pembangunan pariwisata terintegrasi di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo Flores. BPOLBF dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (PP) Nomor 32 Tahun 2018.
BPOLBF memiliki 11 wilayah koordinatif di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). 11 wilayah itu adalah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, dan Alor. Berikutnya, dua kecamatan di Kabupaten Bima, yaitu Sape dan Lambu.
BPOLBF juga memiliki kawasan otoritatif seluas 400 hektare bernama Parapuar. Kawasan yang sedang dikembangkan ini berada di Labuan Bajo.
(hsa/hsa)