Satu Warga Jembrana Tewas Diduga Tersetrum Listrik Saat Banjir

Satu Warga Jembrana Tewas Diduga Tersetrum Listrik Saat Banjir

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 10 Sep 2025 13:47 WIB
Salah satu titik banjir yang masih menggenang rumah warga di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Rabu (10/9/2025).
Foto: Salah satu titik banjir yang masih menggenang rumah warga di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Rabu (10/9/2025). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Seorang warga bernama I Komang Oka Sudiastawa (38), asal Desa Dangintukaya, Jembrana, ditemukan meninggal dunia setelah diduga tersetrum listrik di depan rumahnya, Rabu (10/9) dini hari. Peristiwa itu terjadi saat banjir.

Menurut informasi yang didapatkan detikBali, Komang Oka terlihat oleh warga sekitar pukul 03.00 Wita hendak membuka pagar rumahnya yang tergenang banjir. Tiba-tiba, korban terjatuh dan mengambang di genangan air. Saat itu, air banjir di wilayah tersebut sangat tinggi, bahkan merendam sebagian Jalan Denpasar-Gilimanuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diduga, saat menggeser pagar, korban menyentuh kabel listrik yang putus. Warga yang hendak menolong sempat merasakan sengatan listrik, sehingga mereka mengurungkan niat dan segera meminta penghuni rumah untuk mematikan meteran listrik sebelum mengevakuasi korban.

"Korban ditemukan sudah mengambang dan meninggal dunia. Memang ada sambungan kabel yang terputus. Saat ini jenazah korban masih dititipkan di ruang jenazah RSU Negara sambil menunggu banjir di rumah korban surut," ungkap Sekda Jembrana, I Made Budiasa, saat ditemui detikBali di lokasu banjir Desa Pengambengan, Rabu (10/9/2025).

ADVERTISEMENT

Budiasa menjelaskan, hujan deras yang mengguyur Jembrana sejak Selasa (9/9/2025) mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Genangan air merendam permukiman, lahan pertanian, serta mengganggu akses transportasi.

"Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, telah menginstruksikan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk siaga membantu masyarakat dan mewaspadai potensi banjir susulan," kata Budiasa.

Kalaksa BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan banjir sejak pukul 01.00 Wita. "Sudah ada 20 titik yang terendam. Sekitar 16 orang mengungsi di Polres, dan kami sudah berikan bantuan makanan serta suplai air bersih," jelasnya.

Selain itu, BPBD juga mulai mendistribusikan air bersih dan mesin penyedot air ke wilayah terdampak. "Dinas sosial bersama BPBD akan membantu menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan untuk masyarakat yang tidak mendapatkan makanan," imbuh Artana.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads