Tiga guru di SRMP 17 Tabanan mengundurkan diri. Mereka terdiri dari guru Bimbingan Konseling (BK), guru Pendidikan Agama Hindu, dan guru Pendidikan dan Agama Kristen.
Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sri Wibowo, menjelaskan ketiga guru tersebut mengundurkan diri dengan alasan masing-masing. Ia menyebut seorang guru BK mundur karena tempat tinggalnya jauh dengan lokasi sekolah rakyat itu.
"Sementara dua guru agama karena berbenturan dengan jadwal," ujar Sri Wibowo, Senin (4/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Wibowo mengungkapkan pengunduran diri ketiga guru tersebut sudah disampaikan kepada Kementerian Sosial. Menurutnya, kementerian sedang memproses untuk penambahan tenaga pendidik baru di SRMP 17 Tabanan.
"Karena undur diri tiga orang, jumlah guru saat ini ada 11 orang dari total sebelumnya 14 orang," imbuhnya.
Sri Wibowo tak menampik kelengkapan kepegawaian di sekolah rakyat itu masih jauh dari standar yang ditetapkan. Adapun, minimal tenaga pendidik per sekolah adalah 14 guru.
Selain itu, wali asrama per sekolah rakyat seharusnya minimal dua orang. Kemudian, wali asuh delapan orang, petugas keamanan enam orang, juru masak empat orang, dan petugas kebersihan empat orang.
Sri Wibowo menuturkan pemerintah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung untuk masing-masing sekolah rakyat. Bahkan, dia berujar, seluruh siswa di sekolah rakyat juga sudah disiapkan laptop untuk menunjang pendidikannya.
"Fasilitas laptop sudah dialokasikan, satu anak satu laptop," kata Sri Wibowo.
"Informasinya ada 9.000 lebih unit (laptop) yang diberikan secara gratis kepada siswa. Saat ini sedang proses lelang di pusat," pungkasnya.
MenPAN-RB Dorong SRMP 17 Tabanan Jadi Sekolah Percontohan
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini memantau aktivitas belajar mengajar di SRMP 17 Tabanan. Ia mendorong SRMP 17 Tabanan bisa menjadi sekolah rakyat percontohan di Bali.
"Saat ini sudah ada 100 SR di Indonesia dan akan ditambah 59. Saya harap SRMP 17 Tabanan ini menjadi salah satu percontohan ketika SR lainnya dibangun di wilayah lainnya di Bali," ujar Rini Widyantini saat mengunjungi SRMP 17 Tabanan di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin.
SRMP 17 Tabanan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang seperti ruang kelas, kantin, asrama, ruang lab, dan klinik. Sekolah tersebut kini memiliki 75 siswa yang terbagi menjadi tiga rombongan belajar (rombel) dengan satu kelas diisi 25 siswa.
Rini Widyantini berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait kebutuhan tenaga pendidik di masing-masing SR. Diketahui, jumlah guru yang dimiliki SRMP 17 Tabanan saat ini hanya 11 orang.
"Akan disesuaikan dengan jumlah murid dan ruang kelas. Nanti dari Kemendikdasmen akan didata guru-gurunya dan penyaluran atau penempatannya melalui Kemensos," imbuh Rini Widyantini.
Simak Video "Video Mensos Pastikan Sistem Gaji Guru Sekolah Rakyat Seperti ASN"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)