Kapal Tanker di Celukan Bawang Miring, Endapan Minyak Segera Dievakuasi

Kapal Tanker di Celukan Bawang Miring, Endapan Minyak Segera Dievakuasi

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Jumat, 01 Agu 2025 17:23 WIB
Kapal Cinta Natomas sandar di Jetty Curah Cair, Pelabuhan Celukan Bawang, kondisinya miring.
Foto: Kapal Cinta Natomas sandar di Jetty Curah Cair, Pelabuhan Celukan Bawang, kondisinya miring. (Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Endapan minyak yang berada di dalam kapal tanker FSO Cinta Natomas segera dievakuasi. Kapal yang telah sandar di Jetty Curah Cair, Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng, sejak 2018 itu saat ini kondisinya miring. Meski begitu, kapal tersebut diklaim tidak pernah mengalami kebocoran.

General Manager Pelindo Cabang Celukan Bawang Mochammad Imron mengatakan proses evakuasi endapan minyak dari kapal tersebut dipastikan berjalan aman tanpa kebocoran maupun pencemaran lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelindo sebagai operator pelabuhan, menegaskan seluruh tahapan evakuasi dilakukan secara hati-hati dan sesuai standar kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) serta ketentuan teknis yang berlaku.

ADVERTISEMENT

"Kami memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai prosedur dan diawasi secara ketat. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya kebocoran atau pencemaran. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami terhadap pelestarian lingkungan di sekitar pelabuhan," ujarnya

Kegiatan evakuasi endapan minyak sendiri dijadwalkan akan dimulai pada minggu pertama Agustus 2025 oleh PT Tenang Jaya Sejahtera selaku pelaksana teknis, di bawah pengawasan ketat dari PT Pelindo, KSOP Kelas IV Celukan Bawang, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng.

Proses saat ini masih berada pada tahap pemindahan muatan internal kapal untuk menstabilkan kondisi kapal sebagai bagian dari persiapan evakuasi.

Langkah antisipatif, seperti pemasangan oil boom di sekitar kapal, telah dilakukan sejak awal sebagai bentuk pengendalian risiko tumpahan. Selain itu, setiap pekerja diwajibkan mengikuti safety briefing harian, menggunakan alat pelindung diri (APD), dan menjalankan SOP K3L dengan disiplin.

Selain itu pada tanggal 17 sampai dengan 22 November 2024, Pertamina telah berkoordinasi dengan KSOP dan Pelindo untuk melakukan survei bawah laut. Dari hasil survei tersebut, dinyatakan bahwa tidak ditemukan adanya kebocoran dan kondisi kapal dinyatakan aman.

Hasil survei tersebut juga sejalan dengan hasil uji kualitas air laut yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng pada 2 Desember 2024 yang mengonfirmasi bahwa kondisi seluruh wilayah perairan Pelabuhan Celukan Bawang tetap berada dalam batas normal, tanpa terdeteksi adanya pencemaran.

"Sejak awal perencanaan hingga saat ini, kami pastikan tidak ada insiden kebocoran maupun pencemaran. Hal ini merupakan hasil dari koordinasi ketat antar instansi dan penerapan prinsip kehati-hatian di setiap tahapan," jelasnya

Sementara itu Kepala KSOP Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman, menambahkan bahwa stabilisasi muatan kapal merupakan prosedur penting untuk menjamin keselamatan sebelum tahapan evakuasi dimulai.

"Kami tidak hanya fokus pada aspek keselamatan pelayaran, tetapi juga sangat ketat dalam memastikan perlindungan lingkungan laut. Semua pihak telah diingatkan untuk mematuhi ketentuan teknis secara menyeluruh," ujarnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads