Dinkes Buleleng Ungkap Berbagai Penyakit yang Diidap Warga

Dinkes Buleleng Ungkap Berbagai Penyakit yang Diidap Warga

Sui Suadnyana, Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 30 Jul 2025 03:30 WIB
Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Sosialisasi dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Buleleng, Selasa (29/7/2025). (Dok. Pemkab Buleleng)
Foto: Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Sosialisasi dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Buleleng, Selasa (29/7/2025). (Dok. Pemkab Buleleng)
Buleleng -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng, Bali, mengungkap berbagai penyakit yang diidap oleh masyarakat di sana. Tantangan kesehatan masyarakat Buleleng tak hanya datang dari penyakit menular, tetapi juga dari penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Buleleng, I Gede Artamawan, mengungkapkan penyakit tidak menular yang diidap warga, yakni diabetes melitus, hipertensi, strok, penyakit jantung, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta kesehatan jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artamawan menegaskan berbagai penyakit warga Buleleng ini harus ditangani serius. "Pencegahan dini melalui skrining dan edukasi masyarakat menjadi kunci," ujar Artamawan saat Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Sosialisasi dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Buleleng, Selasa (29/7/2025).

Sementara untuk penyakit menular, Dinkes Buleleng menyoroti lonjakan kasus yang tergolong emerging dan infeksius baru (PIB). Penyakit seperti tuberkulosis (TBC), demam berdarah dengue (DBD), rabies, dan HIV menjadi fokus perhatian utama.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak hanya membahas penyakit yang sudah endemis di Buleleng, tetapi juga penyakit menular baru yang perlu segera diantisipasi bersama," jelas Artamawan.

Artamawan mengungkapkan Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Sosialisasi dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antarsektor dalam menangani tantangan pelaksanaan program kesehatan di lapangan.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang telah dilakukan bersama dalam pencegahan dan pengendalian penyakit, sekaligus menyusun strategi baru secara kolaboratif," jelas Artamawan.

Melalui forum koordinasi ini, Artamawan berharap muncul komitmen dan titik temu dari semua pemangku kepentingan untuk memperkuat penanggulangan penyakit secara menyeluruh dan berkelanjutan. "Tujuan akhirnya adalah menekan angka kesakitan dan menurunkan angka kematian di Kabupaten Buleleng," jelasnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads