10 Contoh Puisi Bertema Kemerdekaan, Cocok Buat Lomba 17 Agustus

10 Contoh Puisi Bertema Kemerdekaan, Cocok Buat Lomba 17 Agustus

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Rabu, 30 Jul 2025 06:30 WIB
Penyair Sosiawan Leak (rambut panjang) membawakan puisi berjudul Arek-Arek Bonek Surabaya Sang Garda Negara pada acara Pembacaan Puisi dan Pemeran Arsip Milenial 1928 di Masdon Art Center, Kemplayan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/10/2020).
Ilustrasi baca puisi. Foto: Agung Mardika
Denpasar -

Setiap 17 Agustus, di berbagai wilayah di Indonesia merayakan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia dengan berbagai kegiatan. Salah satunya lomba puisi yang biasanya diselenggarakan di sekolah dari tingkat SD hingga SMA.

Biasanya, puisi yang bertemakan kemerdekaan, ada yang singkat atau yang panjang. Adapun syarat puisi singkat yakni penggunaan kata-kata yang efektif dan pilihan diksi yang tepat, sehingga mampu menyampaikan makna yang dalam meskipun dengan jumlah baris yang terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, puisi singkat juga sebaiknya memiliki tema yang jelas, menggunakan gaya bahasa yang menarik, dan memiliki rima atau irama yang memperindah puisi.

Sementara puisi panjang tidak ada syarat baku. Puisi panjang bisa terdiri beberapa halaman tergantung gaya penulisannya. Biasanya puisi panjang memiliki narasi yang lebih kompleks.

ADVERTISEMENT

Jika Anda terpilih menjadi peserta lomba puisi dan bingung mencari tema, 5 contoh puisi ini menjadi referensi.

Puisi Singkat

1. Harapan di Hari Pahlawan

Di tengah-tengah kenangan dan penghormatan,
Hari Pahlawan tiba dengan perasaan haru dan bangga,
Kita berdiri bersama, mengenang perjuangan mereka,
Yang telah membawa kita ke kemerdekaan yang kita nikmati.

Hari Pahlawan, bukan hanya tentang masa lalu,
Tapi juga tentang masa depan yang kita bina bersama,
Mari kita jaga warisan mereka, dengan tekad yang kuat,
Untuk Indonesia yang makmur, adil, dan sejahtera.

2. Persatuan dan Semangat Nasionalisme

Dari Sabang hingga Merauke, bersatu dalam bhinneka,
Bermacam suku, agama, satu bangsa yang cinta,
Hari Pahlawan mengingatkan kita pada satu tekad,
Membangun Indonesia yang kuat, tanpa perpecahan dan luka.


Bersama-sama kita teguh, seperti bendera berkibar,
Merajut persatuan, menyatukan hati yang beraneka,
Pahlawan kita teladani, semangatnya terus bernyala,
Bersatu dalam perbedaan, itulah cita-cita yang terpancar.

3. Warisan Pahlawan

Pahlawan kita tinggalkan warisan berharga,
Berkat perjuangan mereka, kita bebas dari belenggu,
Warisan berupa kemerdekaan dan kebebasan,
Harapan untuk masa depan, tanpa batasan.


Kita jaga warisan ini dengan cinta dan hormat,
Kita teruskan perjuangan, tanpa henti dan tak kenal lelah,
Hari Pahlawan adalah saatnya kita bersyukur,
Kepada mereka yang telah menjadikan kita merdeka dan maju.


4. Kebanggaan Bangsa

Di bawah merah putih, mereka berdiri tegak,
Pahlawan-pahlawan bangsa yang begitu hebat,
Mereka berani, mereka berkorban,
Untuk Indonesia, mereka tulus mencintai.


Di hati kita, rasa bangga berkobar,
Karena pahlawan telah memimpin kita jauh,
Mereka adalah cahaya dalam gelap,
Hari Pahlawan, kita sambut dengan gembira.


5. Jasa Para Pahlawan

Dalam gemuruh merah putih bendera berkibar,
Mereka berjuang tanpa lelah, tanpa henti,
Para pahlawan yang tak kenal menyerah,
Mewariskan kemerdekaan, cintai tanah air ini.


Mereka adalah panji-panji perjuangan,
Di medan pertempuran dan di dalam hati,
Mengorbankan segalanya, demi mimpi bersama,
Mengukir sejarah keabadian, tuk Indonesia yang kita cinta.


Puisi Panjang

1. Nyala Api Kemerdekaan

Di langit biru yang luas menjulang,
Sejarah terukir dalam perjuangan,
Dengan darah dan keringat tertumpah,
Negeri ini lahir dari asa dan tekad.


Di tengah kegelapan penjajahan,
Terdengar gema hati yang membara,
Sang pahlawan berdiri teguh,
Mengusir ketidakadilan, memburu cita.


Dengan panji merah-putih berkibar,
Menggantung di puncak kemerdekaan,
Mereka melawan dalam terik matahari,
Tak gentar menghadapi segala rintangan.


Keringat yang menetes, airmata yang jatuh,
Menjadi saksi perjalanan panjang,
Kemerdekaan ini bukan hadiah,
Namun hasil dari segala pengorbanan.


2. Kemerdekaan Tanah Air

Di ujung Timur, di negeri zamrud khatulistiwa,
Sang fajar menyingsing dalam gelora cita,
Indonesia, tanah airku, pulau-pulau berserak,
Terhampar luas dalam pelukan kemerdekaan.


Berkibarlah bendera merah-putih,
Di angkasa yang cerah, di hati yang riang,
Di antara rindu dan harapan yang tak pernah padam,
Kau menjadi lambang kebanggaan bangsa.


Dalam suara lantang, proklamasi bergema,
Menyobek tirani, merobohkan belenggu,
Bangsa ini merdeka, meraih hak sejati,
Di bawah langit biru, dalam persatuan abadi.


Keringat pahlawan, air mata ibu pertiwi,
Menjadi saksi bisu dari perjuangan panjang,
Dengan tekad dan nyali yang tak tergoyahkan,
Mereka merajut kemerdekaan dengan sepenuh jiwa.


Indonesia, di setiap jengkal tanahmu,
Terdapat jejak perjuangan, doa, dan cinta,
Kini, di hari merdeka, mari kita bersyukur,
Mengisi kemerdekaan dengan karya dan cinta.


Di tengah hiruk-pikuk zaman,
Jangan lupakan sejarah yang menyatukan,
Kemerdekaan ini bukan akhir,
Tapi awal dari perjalanan panjang.


Mari kita jaga dan lestarikan,
Negeri tercinta, pusaka kita bersama,
Dengan semangat dan rasa syukur,
Indonesia, selamat merdeka selamanya.


3. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Di tengah gelora badai, di waktu yang kelam,
Pahlawan berdiri tegak, hati penuh harapan,
Mereka adalah bayangan dalam cahaya pudar,
Pembawa obor perjuangan, penakluk segala ambar.


Dengan pedang yang bergetar, dan tekad membara,
Mereka melawan tirani, tak kenal lelah,
Di medan pertempuran, di pelataran luka,
Jiwa mereka teruji dalam pertaruhan nyawa.


Di dalam api pertempuran, dalam hujan peluru,
Pahlawan menorehkan jejak, meneguhkan jiwanya,
Mereka melawan ketidakadilan, merobohkan dinding,
Menjadi penghapus kesengsaraan, pembawa kemerdekaan.


Dari lembah dan gunung, dari hutan yang rimbun,
Terdengar suara mereka, dalam teriakan kemenangan,
Di setiap hembusan napas, di setiap tetes darah,
Terukir cerita heroik, yang abadi dalam sejarah.


Tak berbekal harta, tak mencari nama,
Pahlawan melangkah dengan rasa mulia,
Mereka adalah bintang di langit perjuangan,
Menjadi saksi bisu dari cita-cita bangsa.


Kini, di tanah yang mereka pertahankan,
Kita melanjutkan legasi, dalam cinta dan kehormatan,
Di hari yang tenang, di saat damai memeluk,
Kita mengenang, menghormati, dan bersyukur.


Pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan sejati,
Kisahmu abadi dalam sanubari,
Dengan keberanianmu, dengan pengorbananmu,
Kau mengukir masa depan, merajut harapan kita.


4. Kamilah Yang Pantas Merdeka


17 Agustus kembali datang,
Banyak sejarah, banyak pengorbanan, banyak peninggalan,
Buku sejarah yang menceritakan,
Museum yang mengabadikan.


Inilah kami tidak takut gugur di medan perang,
Tujuan kami bukan kematian melainkan kemerdekaan abadi.


Wahai penjajah!
Kedatanganmu memberontak, merampas, mencaci maki dan menyiksa orang-orang tak berdosa,
Entah mengapa kata putus asa,
Tidak pernah tertulis dalam pendirian kami.


Meskipun pada akhirnya kami jadi sejarah yang mungkin selamanya dikenang,
Sebelum itu, darah menjadi minuman kami,
Bunyi pistol menjadi syair di setiap derap langkah,
Peluru menjadi makanan kami.


Ada yang menembus tubuh memanggil kematian,
Ada yang melintas, ada yang diam,
Tumbuh menjadi pengorbanan,
Kami dapatkan kemerdekaan yang kami impikan,
Kamilah yang pantas merdeka.


5. Merdeka, Kini dan Nanti


Merdeka ini adalah upaya yang tak kenal lelah,
Usaha yang tak pernah menyerah,
Merdeka ini adalah cucuran keringat dan darah,
Yang setia mencucur hingga melimpah ruah.


Merdeka ini adalah lelah,
Lelah yang dirasakan oleh setiap jiwa,
Merdeka ini tak mudah digapai,
Karena berjuta ton darah raib serta tergadai,
Merdeka didapat dengan taruhan nyawa.


Demi merdeka jutaan nyawa dan jiwa melayang,
Demi merdeka untuk senyum esok yang lebih,
Demi merdeka untuk senyum bangsa Indonesia,
Demi merdeka ibu pertiwi, kini dan nanti.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads