Peringatan Hari Integrasi Timor Timur 17 Juli, Begini Sejarahnya

Peringatan Hari Integrasi Timor Timur 17 Juli, Begini Sejarahnya

Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 17 Jul 2025 06:30 WIB
Pelintas berjalan di Pos Lintas Batas Negara Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Minggu (8/9/2024). Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain yang dikelola oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyatakan jumlah perlintasan orang selama bulan Agustus 2024 di Motaain tercatat sebanyak 16.251 orang kedatangan dan sebanyak 15.866 orang keberangkatan dengan total perlintasan sebanyak 32.117 orang. ANTARAFOTO/Mega Tokan/sgd/agr
Pelintas berjalan di Pos Lintas Batas Negara Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Minggu (8/9/2024). Foto: ANTARA FOTO/MEGA TOKAN
Denpasar -

Peringatan hari integrasi Timor Timur diperingati setiap tanggal 17 Juli. Tanggal itu diperingati saat Timor Timur resmi menjadi provinsi ke-27 di Indonesia.

Meski pernah menjadi bagian dari Indonesia, eksistensi Timor Timur sebagai provinsi ke-27 tidak bertahan lama. Timor Timur akhir melepaskan diri dari tanah air dalam sebuah referendum pada 30 Agustus 1999.

Hingga 20 Mei 2002, Timor Timur resmi merdeka dari Indonesia dan berdiri sebagai negara sendiri. Kini, Timor Timur menjadi Republica Democratica de Timor Leste (RDTL) atau Republik Demokratik negara Timor Leste.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Kemerdekaan Timor Timur

Seperti banyak wilayah nusantara, Timor Leste juga pernah dijajah bangsa barat. Portugal menjadi negara pertama yang menjajah Timor Leste. Mantan provinsi di Indonesia itu dijajah Portugal sekitar tahun 1520.

Sama seperti Belanda dan Inggris. Portugal pernah menginjakkan kakinya di negara yang kini dipimpin JosΓ© Ramos-Horta itu, untuk mendapatkan rempah-rempah. Saat dijajah Portugal, Timor Leste masih bernama Timor PortuguΓͺs

Empat abad lamanya Portugal menjajah Timor. Menjadikan Portugal penjajah terlama di kepulauan nusantara, meski pernah melepas Timor saat kalah oleh Jepang pada perang dunia 2.

Timor PortuguΓͺs Merdeka dari Portugal

Pada 1974, ada gejolak hingga memicu kudeta dingin pada 25 April 1974 di negara asal bintang Real Madrid, Christiano Ronaldo itu. Gejolak politik itu disebut Revolusi Anyelir.

Pemerintahan Perdana Menteri Portugal, Marcello Caetano sukses ditumbangkan Movimento das ForΓ§as Armadas (MFA). Gejolak politik yang berujung tumbangnya kekuasaan Caetano berimbas pada situasi di Timor PortuguΓͺs.

Tiga partai politik muncul di sana. Partai Apodeti yang pro-Indonesia, Partai Uniao Democratica Timorense (UDT) yang pro-Portugal, dan Asosiasi Sosial Demokrat Timor yang berubah jadi Partai Frente RevolucionΓ‘ria de Timor Leste Independente (Fretilin) dan ingin Timor merdeka.

Tiga partai besar itu pernah bertarung mendapat simpati rakyat Timor. Apodeti kalah saing, menyisakan UDT dan Partai Fretilin yang berujung perang saudara. Konflik berdarah itu akhirnya dimenangkan Fretilin.

Negara Republik Demokratik Timor Timur itu merdeka pada 28 November 1975 yang ditandai dengan penurunan bendera Portugal. Pendiri Fretilin, Xavier do Amaral menduduki jabatan sebagai presiden. Dia didampingi Nicolau dos Reis Lobato sebagai wakil presiden sekaligus perdana menteri.

Kemerdekaan Timor Timur dan Serangan Indonesia

Kemerdekan Timor Timur dari Portugal tidak berlangsung lama. Meski sempat punya kabinet dengan 18 menterinya, Timor Timur harus tunduk oleh militer Indonesia.

Negara yang dideklarasikan Lobato itu ternyata memicu kemarahan Suharto. Negara Timor Timur dianggap ancaman oleh Presiden RI ke-2 yang anti komunis itu.

Dapat restu dari Amerika Serikat dan Australia yang juga anti-komunis, serangan militer Indonesia dimulai pada 7 Desember 1975. Serangan militer bersandi Operasi Seroja itu menyasar militer Fretilin yang disebut Falintil.

Operasi militer terbesar sepanjang sejarah Indonesia itu digawangi semua matra. Mulai angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut, berperang melawan Fretilin.

Timor Timur Jatuh ke Pangkuan Indonesia

Menghadapi kekuatan itu, Fretilin kewalahan. Selain kekuatan militer yang tidak seberapa, ada juga tekanan dari sebagian rakyat Timor Timur.

Partai politik lawan Fretilin mendeklarasikan negara tandingan. Mereka adalah UDT, Apodeti, Klibur Oan Timor Asu'wain (KOTA), Partai Trabalhista (Partai Buruh), dan AssociaΓ§Γ£o Democratica para a IntegraΓ§Γ£o de Timor-Leste na AustrΓ‘lia (ADITLA) yang pro integrasi dengan Australia, mendeklarasikan negara tandingan di Denpasar, Bali, pada 30 November 1975.

Deklarasi itu dikenal dengan nama Balibo, nama sebuah kota di Distrik Bobonaro, Timor Leste. Fransisco Xavier Lopes da Cruz yang menggagas deklarasi itu.

Mendapat agresi politik dan bersenjata, akhirnya kekuasaan Fretilin pimpinan Amaral harus tunduk kepada Suharto dan militernya. Korban tewas selama operasi militer berlangsung tercatat mencapai 180 ribu orang yang terdiri dari warga sipil dan tentara Fretilin.

Timor Timur resmi menjadi provinsi ke-27 Indonesia pada 17 Juli 1976, dengan ibu kotanya di Dili. Arnaldo dos Reis AraΓΊjo didapuk Suharto jadi Gubernur Timor Timur pertama.




(nor/nor)

Hide Ads