Amblesnya ruas Jalan Denpasar-Gilimanuk di Bajera, Tabanan, menimbulkan dampak besar. Mulai dari banyaknya kecelakaan lalu lintas di jalur alternatif hingga besarnya kerugian ekonomi yang ditimbulkan.
Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar perbaikan jalan nasional tersebut dipercepat. Dari awalnya ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan, kemudian tiga minggu, dan kini diminta selesai dalam dua pekan.
"Akan dipercepat. Mungkin, dua minggu selesai," kata Gubernur Bali Wayan Koster sesuai menghadiri rapat kerja Gelar Agung Pasikian Maha Semaya Warga Pande Bali di Denpasar, Minggu (13/5/2025).
Kualitas Aspal Lebih Baik
Koster mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Bali Gunadi Antariksa. Dia meminta perbaikan jalan ambles dipercepat.
Kalau pun molor, Koster memastikan durasi perbaikan tidak sampai memakan waktu tiga pekan. Selain itu, dirinya meminta perbaikan jalan dilakukan dengan teliti dan menggunakan bahan baku aspal dengan kualitas yang lebih baik.
"Sudah dikerjakan. Yang pasti lebih cepat dari tiga minggu. Karena ini jalan nasional, pengerjaan (perbaikannya) diperketat supaya kualitasnya bagus," kata Koster.
Koster menjelaskan jalan itu ambles karena sudah lama menanggung beban berat kendaraan besar seperti truk dan bus. Ditambah, kekuatan jalan yang tidak terlalu mampu menampung beban kendaraan karena bekas sawah dan sungai.
"Zaman dahulu ini kira-kira, itu sawah. Di bawah (Jalan Denpasar-Gilimanuk) itu ada irigasinya. Itu yang menyebabkan (ambles)," katanya.
Terkendala Irigasi-Medan Sulit
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta mengatakan perbaikan jalan ambles ini terkendala medan yang sulit dan persoalan irigasi.
"Pertama medannya tidak mudah, kedua koordinasi karena itu irigasi jadi sungai tidak bisa ditutup secara dalam waktu panjang sementara penangganan gorong-gorong kan harus kering nggak bisa mengerjakan dalam kondisi basah," ujarnya saat ditemui dalam acara Periklindo Electric Vehicle Conference di Intercontinental Bali Resort, Jimbaran, Badung, Kamis (10/7/2025).
Selain faktor medan dan irigasi, kondisi cuaca yang tidak menentu di Bali turut memperlambat proses perbaikan. Samsi menyebut permasalahan di jalan tersebut sebenarnya sudah terdeteksi sejak lama, tetapi penanganannya tidak mudah.
"Saya kira teman-teman sudah bergerak cukup intens. Teman-teman PU terutama, untuk melihat bagaimana situasi jalan kita. Tapi karena kesulitan penanganan dari awal sehingga keburu jebol," tambahnya.
Selama perbaikan berlangsung, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur utara dari Cekik ke Buleleng dan turun ke selatan di Gitgit, Sukasada, atau melalui Karangasem. Namun, jalur alternatif ini justru menimbulkan persoalan baru karena tidak memadai untuk kendaraan besar.
"Karena kalau ruang terlalu besar nanti mengganggu yang lain sehingga peluang terjadinya kecelakaan dan kemudian potensi kemacetan itu juga kemungkinan besar terjadi kalau terlalu besar," kata Samsi.
Diberitakan sebelumnya, amblesnya Jalan Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di dekat Pasar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, tak hanya menyebabkan lalu lintas Jawa-Bali lumpuh. Kemunculan lubang raksasa di jalan itu juga berbuntut panjang atau berdampak ke berbagai hal.
Salah satu dampak dari amblesnya jalan itu adalah adanya pengalihan arus lalu lintas. Pengalihan arus ini juga berefek negatif. Sebab, pengendara angkutan harus merogoh kocek lebih dalam karena jaraknya lebih jauh. Selain itu, pedagang di dekat lokasi jalan ambles juga mengeluh omzetnya menurun.
Jalan Jebol di Kerambitan
Jalan jebol kembali terjadi di Kabupaten Tabanan, Bali. Setelah insiden serupa di Desa Bajera, kini jalan ambles terjadi di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Minggu (13/7/2025).
Perbekel Desa Tista, I Made Suardana Putra, menjelaskan jalan amblas itu diketahui pada Sabtu (13/7/2025) malam. Namun pada Minggu pagi, lubang dan kedalamannya semakin membesar.
Untuk mencegah kecelakaan, perangkat desa langsung memagari lokasi dan melaporkannya ke Dinas PUPR serta Polsek Kerambitan.
"Tanah di samping gorong-gorong itu tergerus yang menyebabkan jebol. Kedalamannya kurang lebih 4 meter dengan lebar 1-2 meter," kata Suardana Putra.
Dia menyebut petugas Dinas PUPR Tabanan sudah meninjau lokasi untuk segera dilakukan perbaikan. Ia berharap perbaikan segera dilakukan karena jalan tersebut merupakan akses utama menuju beberapa desa dan objek wisata Pantai Pasut.
"Mudah-mudahan cepat ditangani dan diperbaiki karena ini jalan utama menuju desa lainnya dan menuju Pantai Pasut," tegasnya.
Sementara Kapolsek Kerambitan AKP Putu Budiawan menerangkan untuk arus lalu lintas sedikit tersendat. Kendaraan yang hendak menuju ke barat atau ke Pantai Pasut dialihkan dan menempuh jalur alternatif.
"Untuk roda dua masih bisa dilewati. Sementara untuk roda empat bisa menempuh jalur alternatif ke selatan menuju Desa Penarukan, Desa Kelating, dan Desa Tibubiu," ujar Budiawan.
Mengingat jalur tersebut merupakan jalan utama, polisi telah memasang rambu imbauan dan larangan untuk kendaraan dan terpasang di empat titik yakni Simpang Pasar Kerambitan, Perempatan Bajar Tista Dangin Pangkung, Pertigaan Banjar Tista Dauh Pangkung, dan Simpang Banjar Tibubiu Kaja.
Simak Video "Video: Momen Gubernur Koster Bongkar 48 Bangunan Liar di Pantai Bingin Bali"
(hsa/hsa)