Koster Pastikan Perbaikan Jalan Ambles di Tabanan Butuh Waktu 3 Minggu

Koster Pastikan Perbaikan Jalan Ambles di Tabanan Butuh Waktu 3 Minggu

Ahmad Firizqi - detikBali
Rabu, 09 Jul 2025 12:44 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster saat ditemui usai rapat paripurna DPRD Bali, Rabu (9/7/2025). (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Foto: Gubernur Bali Wayan Koster saat ditemui usai rapat paripurna DPRD Bali, Rabu (9/7/2025). (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster memastikan perbaikan jalan ambles di jalur utama Gilimanuk-Denpasar, tepatnya di dekat Pasar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, akan memakan waktu maksimal tiga minggu. Hal itu disampaikannya seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali, Rabu (9/7/2025).

Koster mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menangani kerusakan tersebut.

"Butuh waktu paling lama 3 minggu untuk menyelesaikan sampai tuntas," ujar Koster, Rabu.

Menurutnya, jalan nasional yang ambles tersebut menjadi perhatian serius. Sebab, mengganggu aktivitas masyarakat serta menyebabkan antrean panjang kendaraan yang melintas.

Terkait durasi perbaikan, Koster menyebut pihak teknis masih mempelajari penyebab amblesnya jalan tersebut. Termasuk kondisi struktur tanah, sebelum dilakukan proses pemadatan ulang.

"Saya sudah meminta (dipercepat), tapi hitungannya 3 minggu. Kalau bisa ya lebih cepat, dari 3 minggu ya 2 minggu-lah," imbuhnya.

Alasan lain, Koster berujar, karena struktur tanah di bawah badan jalan tergolong labil. Sehingga penanganannya tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.

"Nggak bisa cepat, jadi harus dipelajari struktur tanahnya dulu," tegas Gubernur Bali dua periode itu.

Pariwisata Ikut Berdampak

Amblesnya jalan di jalur Gilimanuk-Denpasar tak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tapi juga pariwisata. Koster mengakui bahwa kejadian ini turut mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan domestik, khususnya dari Pulau Jawa.

"Tentunya domestik (berdampak), karena wisatawan dari Jawa lintas Ketapang-Gilimanuk cukup banyak," ungkap Koster.

Sebelumnya, amblesnya Jalan Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di dekat Pasar Bajera tak hanya menyebabkan lalu lintas Jawa-Bali lumpuh sejak Senin (7/7/2025). Kemunculan lubang raksasa di jalan itu juga berbuntut panjang atau berdampak ke berbagai hal.

Salah satu dampak dari amblesnya jalan itu adalah adanya pengalihan arus lalu lintas. Pengalihan arus ini juga berefek negatif. Sebab, pengendara angkutan harus merogoh kocek lebih dalam karena jaraknya lebih jauh. Selain itu, pedagang di dekat lokasi jalan ambles juga mengeluh omzetnya menurun.


(nor/nor)

Hide Ads