Setiap daerah memiliki permainan anak tradisional. Di Bali, permainan tradisional itu disebut dengan dolanan atau meplalianan.
Meski digempur oleh arus modernisasi, beberapa permainan tradisional atau dolanan Bali hingga kini masih dapat kita saksikan. Misalkan saat pementasan gong kebyar anak-anak dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) yang salah satunya memuat materi dolanan atau meplalianan.
Menariknya, dolanan atau meplalianan yang ditampilkan saat PKB semakin semarak karena anak-anak bermain sembari bernyanyi dan menari diiringi lantunan gamelan. Suasana semakin hidup saat mereka berdialog yang tak jarang menampilkan komedi di atas panggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolanan menjadi suatu permainan yang menghibur sekaligus berfungsi dalam membantu perkembangan fisik dan mental anak. Dikutip dari laman denpasarkota.go.id, Bali sendiri memiliki sekitar 300 permainan tradisional.
Berikut adalah tujuh contoh permainan anak tradisional atau dolanan asal Bali seperti dirangkum detikBali dari berbagai sumber.
1. Meong-meongan
Meong-meongan merupakan salah satu permainan anak tradisional dari Bali. Di daerah lain, permainan ini juga dikenal dengan sebutan 'kucing-kucingan'.
Permainan meong-meongan menggambarkan seekor kucing (meong) yang sedang mencoba menangkap tikus (bikul). Permainan ini biasanya dimainkan oleh lebih dari 8 orang. Adapun, satu orang berperan tikus, satu orang menjadi kucing, dan yang lainnya bertugas melindungi tikus dengan membentuk lingkaran.
Peserta permainan yang membentuk lingkaran akan mencegah kucing untuk masuk ke dalamnya sambil menyanyikan lagu 'Meong-Meong'. Ketika mencapai lirik "Juk Meng! Juk Bikul!", pemain yang bertugas sebagai kucing akan mulai mengejar tikus.
2. Megoak-goakan
Permainan tradisional selanjutnya adalah megoak-goakan. Nama permainan ini berasal dari kata goak yang berarti gagak. Megoak-goakan dimainkan secara berkelompok dan biasanya dilakukan setelah pelaksanaan hari raya Nyepi.
Dalam permainan ini, dibutuhkan sebanyak tujuh orang atau lebih. Satu pemain berperan sebagai goak yang akan menangkap pemain di barisan paling akhir. Sementara itu, pemain lainnya akan berbaris dan melindungi anggota paling belakang.
3. Siap-siapan
Permainan tradisional Bali yang satu ini memiliki keunikan yakni menggunakan anyaman daun kelapa sebagai tempat persembunyian. Permainan ini membutuhkan daya ingat yang baik untuk menebak siapa lawan main yang ada di balik anyaman daun kelapa.
Permainan siap-siapan dilakukan secara berkelompok. Pemain akan dinyatakan kalah jika gagal menebak lawan main yang bersembunyi. Sementara jika berhasil menebak, pemain yang bersembunyi di balik daun kelapa akan gugur dan keluar dari permainan.
4. Cagcag
Cagcag merupakan permainan anak tradisional lainnya yang sempat eksis di Bali. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan batang bambu. Diperlukan lima peserta dalam permainan ini, di mana satu orang berperan sebagai pemain dan empat lainnya sebagai penggerak bambu.
Dalam memainkannya, pemain harus melewati empat batang bambu yang terkadang menyempit dan terkadang melebar. Jika salah melangkah, maka kaki pemain akan terjepit di antara bambu. Selama permainan berlangsung, para pemain akan menyanyikan lagu 'Cagcag'.
5. Tajog
Tajog dimainkan dengan menggunakan sepasang bambu yang dirakit khusus untuk permainan. Di daerah lain, permainan ini disebut dengan permainan engrang. Bambu yang dirakit untuk permainan ini diberikan pijakan kaki pada bagian bawahnya.
Untuk memainkan permainan ini, pemain berdiri di atas sepasang bambu dengan memijak pijakan pada bambu tersebut. Para pemain pun akan berlomba berjalan dengan menggunakan bambu tersebut.
6. Curik-Curik
Permainan yang satu ini dahulu sangat populer di kalangan anak-anak. Permainan tradisional Bali ini mirip seperti permainan ular naga. Diperlukan setidaknya empat orang dalam satu kelompok untuk bermain permainan ini.
Dua peserta akan berdiri berhadapan dan saling memegang tangan ke atas membentuk pintu. Pintu ini akan dilewati oleh pemain lainnya sambil menyanyikan lagu 'Curik-Curik'. Ketika lagu selesai, salah satu anak akan terperangkap di tangan pemain yang menjadi pintu.
7. Sepit-Sepitan
Permainan sepit-sepitan menggunakan sepit, botol atau pipa berwarna-warni, dan bola pingpong. Permainan tradisional Bali ini dimainkan oleh beberapa regu dengan beranggotakan sedikitnya empat pemain.
Setiap pemain akan bergiliran untuk mengambil bola pingpong dan kelereng dengan menggunakan sepit, di mana kelereng di tangan kiri dan bola pingpong di tangan kanan pemain. Kedua bola ini lalu dimasukkan ke dalam botol atau pipa sesuai warna dan ukuran.
Tim yang pertama kali berhasil memasukkan semua kelereng dan bola pingpong ke dalam botol atau pipa akan menjadi pemenang dalam permainan ini. Permainan ini juga diiringi lagu tradisional 'Sepit-Sepitan'.
Nah, itulah 7 permainan anak tradisional atau dolanan yang ada di Bali. Yuk, lestarikan permainan-permainan tradisional ini detikers!
(iws/iws)