Wamenpar Ungkap Hanya 3 Persen Turis Asing Tajir yang Kunjungi Indonesia

Wamenpar Ungkap Hanya 3 Persen Turis Asing Tajir yang Kunjungi Indonesia

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 21 Jun 2025 14:39 WIB
Wisatawan berjalan di dermaga saat akan menyeberang ke Pulau Nusa Penida menggunakan kapal cepat di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (27/12/2024).  Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa menyiagakan 58 kapal di Pelabuhan Sanur menyusul terjadinya pergerakan wisatawan domestik maupun mancanegara sebanyak 4.000 - 6.000 per harinya selama periode liburan Tahun Baru 2025 yang menyeberang ke destinasi wisata di Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Ilustrasi - Sejumlah wisatawan berjalan di dermaga saat akan menyeberang ke Pulau Nusa Penida menggunakan kapal cepat di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, belum lama ini. (Foto: ANTARA FOTO/NYOMAN HENDRA WIBOWO)
Denpasar -

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau Ni Luh Puspa mengungkap hanya tiga persen dari total turis asing yang berkunjung ke Indonesia tergolong wisatawan tajir atau high spender. Menurutnya, pengeluaran rata-rata para turis tajir itu saat pelesiran mencapai US$ 2.000.

"Meskipun mereka ini hanya tiga persen dari total wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, tapi kelompok high spender ini pengeluaran rata-ratanya ketika ke Indonesia itu adalah 2.000 dolar," ujar Ni Luh Puspa saat mengisi kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali, Sabtu (21/6/2025).

Ni Luh Puspa membeberkan turis-turis kaya itu berasal dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris, hingga Arab Saudi. Bahkan, ia menyebut turis Rusia yang kerap disorot lantaran sering berulah juga masuk dalam kategori high spender.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan salah, kalau selama ini banyak yang diskriminatif terhadap Rusia, tapi Rusia ini juga menjadi wisatawan yang high spender," imbuh perempuan berdarah Bali itu.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar), dia berujar, ingin terus menyasar kehadiran turis-turis tajir agar berkunjung ke Indonesia. Ia berharap seluruh pemerintah daerah mendukung agar wisatawan high spender terus berdatangan.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Puspa melanjutkan, bukan berarti melupakan segmen turis lainnya. Ia mencatat kunjungan turis asing dari negara lain juga terus bertumbuh. Termasuk pelancong dari China, India, hingga Malaysia.

"Kemudian Australia yang juga terus kami jaga tumbuhnya. Kami jaga terus mereka untuk bisa menikmati wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan di Indonesia," ujar Puspa.

Puspa mengeklaim Kemenpar terus berusaha berbenah untuk dapat mewujudkan pariwisata berkualitas (quality tourism). Dengan begitu, para turis asing bisa mendapat pengalaman berkualitas saat berwisata di berbagai destinasi di Indonesia.

Sebelumnya, Puspa menyebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2024 mencapai 14 juta orang. Angka tersebut meningkat dibandingkan kunjungan turis asing saat pandemi COVID-19 atau pada tahun 2021 yang hanya sebanyak 1,6 juta turis.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads