Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila sejak dini. Sebab Pancasila merupakan pondasi dari berdirinya Indonesia.
"Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif dalam Pembukaan UUD 1945, melainkan jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," kata Sanjaya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).
Hal tersebut diungkapkan Sanjaya saat memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Alit Saputra, Senin (2/6). Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Tabanan Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Komandan Rindam IX Udayana, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta para Wakil Ketua beserta anggota, jajaran Forkopimda Tabanan, Sekda, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Kepala Perangkat Daerah dan Pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan, unsur TNI, Polri, Ormas, pelajar, dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanjaya menjelaskan Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia yang mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa yang berbeda. Dikatakannya, keberagaman bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu.
"Pembangunan tanpa arah ideologi akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi," tuturnya.
Di kesempatan itu Sanjaya juga berpesan, bahwa dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila semakin nyata seperti munculnya ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial.
Karenanya revitalisasi nilai-nilai Pancasila harus dilakukan di berbagai aspek kehidupan. Di antaranya dalam dunia pendidikan, Pancasila perlu ditanamkan sejak dini. Pancasila bukan sekadar sebagai pelajaran formal tetapi juga dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter, dan kuat dalam integritas moral.
Kedua, di lingkungan birokrasi dan pemerintahan, Pancasila harus tercermin dalam pelayanan publik yang adil, transparan, dan berpihak kepada rakyat. Setiap kebijakan harus dilandasi semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok.
"Ketiga, dalam bidang ekonomi, pembangunan harus menjadi berkah bagi seluruh rakyat, bukan hanya segelintir orang. Keadilan sosial harus menjadi orientasi utama dengan memberdayakan UMKM, koperasi, dan ekonomi kerakyatan agar tidak ada warga yang tertinggal," jelasnya.
Selanjutnya yang keempat, di ruang digital, Sanjaya menekankan pentingnya kesadaran, bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi, dan saling menghargai harus ditegakkan, dan Pancasila harus menjadi pedoman dalam interaksi digital.
"Mari kita perangi ujaran kebencian dan tingkatkan literasi digital dengan semangat gotong-royong," ungkapnya.
Usai kegiatan upacara, Sanjaya turut melakukan penyematan Pin Duta Pancasila Purna Paskibraka Tahun 2025, pemberian penghargaan kepada pensiunan PNS, serta penyerahan bendera Merah Putih kepada Forum Perbekel se-Kabupaten Tabanan. Pelepasan balon udara bersama jajaran kemudian menjadi penanda pembukaan Bulan Bung Karno di Kabupaten Tabanan.
Setelah itu Sanjaya dan jajaran juga meresmikan Gerbang Cinta jayaning singasana yang ada di area lapangan Alit Saputra. Gerbang Cinta Jayaning Singasana ini dikatakannya, gerbang memiliki makna pintu masuk dan cinta adalah kasih sayang.
Bertepatan juga dengan peringatan hari Tumpek Klurut yang bermakna kasih sayang yang akan diperingati Sabtu depan. Sanjaya berharap gerbang ini juga bisa memiliki simbol yang sama dengan masyarakat, cinta terhadap pemerintah, lingkungan, alam semesta dan sekitar.
"Gerbang cinta juga bagian daripada taman tematik, di mana di setiap hari raya keagamaan dapat dihias sesuai dengan hari keagamaan masing-masing. Mudah-mudahan taman ini bisa bermakna untuk semua yang ada di Tabanan, suku, agama, ras, seluruh elemen masyarakat. Itu harapan kita dan untuk sama-sama mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Ungul dan Madani," pungkasnya.
(prf/ega)