Sering Dapat Komplain, Diskominfo Tabanan Segera Perbaiki Kabel Semrawut

Sering Dapat Komplain, Diskominfo Tabanan Segera Perbaiki Kabel Semrawut

Sui Suadnyana, Krisna Pradipta - detikBali
Selasa, 13 Mei 2025 18:29 WIB
Kondisi kabel semrawut di perempatan Jalan Denpasar-Gilimanuk, Banjar Penyalin, Banjar Dinas Samsam, Kerambitan, Tabanan. (Krisna Pradipta/detikBali)
Foto: Kondisi kabel semrawut di perempatan Jalan Denpasar-Gilimanuk, Banjar Penyalin, Banjar Dinas Samsam, Kerambitan, Tabanan. (Krisna Pradipta/detikBali)
Tabanan -

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tabanan sering mendapat komplain dari warga terkait kabel semrawut di berbagai kecamatan. Oleh sebab itu, Diskominfo Tabanan segera memperbaiki masalah tersebut.

"Ya, kami sering mendapat komplain dari masyarakat. Katanya pemerintah tidak becus menangani kabel semrawut. Padahal hal itu tidak mudah. Butuh hitungan khusus agar semua berjalan baik," ujar Sekretaris Diskominfo Tabanan, I Gusti Putu Winiantara, saat dikonfirmasi, Selasa (13/5/2025).

Gusti Winiantara mengatakan eksekusi merapikan kabel semrawut di Tabanan dilakukan mulai Juni 2025. Diskominfo menggandeng Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan serta perusahaan provider sebagai pemilik tiang dan kabel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diskominfo menggandeng Dinas PUPRPKP Tabanan agar mendapatkan win-win solution. Tujuannya ketika menyelesaikan masalah 'di atas' agar tidak menimbulkan perkara baru 'di bawah'. Sementara para provider diajak bertatap muka agar tidak sembarangan memasang tiang atau kabel yang mengurangi estetika kota.

"Ada beberapa opsi untuk merapikan kabel. Salah satunya di tanam di bawah tanah. Namun, itu perlu pertimbangan matang agar tidak terjadi masalah baru," terang Gusti Winiantara.

ADVERTISEMENT

Gusti Winiantara mengungkapkan semrawutnya kabel di Tabanan salah satunya disebabkan oleh masyarakat yang berhenti berlangganan provider, tetapi kabelnya tidak diurus perusahaan.

"Semisal si A berlangganan provider X. Setelah setahun berjalan, si A berhenti berlangganan dan beralih ke provider Y. Nah, provider X ini tidak menarik kembali kabel dari customer sebelumnya. Sehingga membuat kabel jadi menumpuk dan menimbulkan kesemrawutan," tutur Gusti Winiantara.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads