Pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) tahap I untuk penataan kabel fiber optik di Denpasar, Bali, bakal menyasar 12 ruas jalan. Total panjang jalan yang disasar pada pengerjaan tahap I sekitar 10,5 kilometer (km).
"Dari 12 ruas jalan, sebanyak sembilan ruas jalan ada di kawasan pusat kota (dimulai) dari titik 0. Kemudian, ada tiga ruas jalan di kawasan wisata Sanur," ucap Tenaga Ahli Bidang Telekomunikasi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bhukti Praja Sewakadarma, I Wayan Gunarta, saat dihubungi detikBali, Senin (3/3/2025).
Beberapa ruas jalan penataan fiber optik di antaranya Jalan Nangka Selatan, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Sudirman. Lalu, ada Jalan Danau Buyan, Jalan Danau Toba, hingga Jalan Danau Tamblingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan SJUT tahap I ditargetkan mulai sekitar Mei atau Juni 2025. Sementara anggarannya diperkirakan sekitar Rp 40-an miliar.
"Jadi, itu berdasarkan kajian dan hitungan dari feasibility study yang kami lakukan. Namun, angka pastinya tentu adalah ketika kami mendapatkan output dari FGD atau joint planning session dengan teman-teman operator, dan provider," jelas Gunarta.
Pembangunan SJUT tahap I diperkirakan rampung antara 10-12 bulan. Sementara untuk pembangunan tahap II, Gunarta masih menunggu arahan dari pimpinan di Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar.
"Tetapi, secara master plan kami sudah punya draft-nya dan sudah punya perencanaannya yang tentu memang akan dikoordinasikan, baik oleh pimpinan perumda dengan pimpinan pemerintah kota," ungkap Gunarta,
Di sisi lain, Gunarta menuturkan di Denpasar ada kabel fiber optik setiap 100 meter. Hal itu membuat tampilan kabel semrawut. Terlebih, pemasangan dan pemeliharaan kabel fiber optik tidak tertib.
Selain itu, kabel-kabel ini juga bisa saja jatuh atau menyangkut pada sesuatu sehingga berisiko pada keselamatan. Tak jarang, saat pemasangan penjor atau pengarakan ogoh-ogoh hingga Ngaben, kabel ini cukup mengganggu.
Meski demikian, Gunarta menyebut kabel-kabel ini juga memberikan dampak positif. Di antaranya masyarakat memiliki banyak pilihan untuk layanan provider serta dapat mengakses internet dengan harga terjangkau.
Gunarta berharap, dengan adanya pembangunan SJUT, nantinya dapat meminimalisasi dampak negatif dari banyaknya kabel fiber.
"Kami harapkan pembangunan hijau di Denpasar bisa memenuhi harapan kita bersama untuk mencapai tujuan penataan kota. Kemudian, tersedianya infrastruktur internet atau komunikasi yang aman, nyaman, dan memberi kemanfaatan. Dengan tentunya biaya penggunaan yang terjangkau oleh masyarakat," terang Gunarta.
(hsa/hsa)