Suasana sepi terlihat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarangkan, Klungkung, sekitar pukul 10.00 Wita, Selasa (1/4/2025). Di sana, ada 28 warga Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida, yang diungsikan buntut sanksi kanorayang (dikeluarkan dari desa adat). Kesibukan hanya terlihat di dapur umum.
Sebelumnya, ada 21 warga di SKB Banjarangkan. Namun, kemudian ada tujuh warga yang menyusul ke sana. Kini, mereka lebih banyak beraktivitas di kamar asrama masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum bisa bertemu warga dulu ya. Biarkan dulu mereka menenangkan diri", ujar salah satu petugas yang ditemui detikBali.
Kesibukan hanya terlihat di beberapa titik, seperti dapur umum dan arena bermain anak. Petugas gabungan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Klungkung dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Klungkung melalui Taruna Tanggap Bencana (Tagana) menjalankan tugas menyediakan konsumsi sebanyak tiga kali sehari.
Tak cuma makanan berat seperti nasi dan lauk-pauknya. Para petugas dan relawan juga menyediakan beragam kudapan seperti pisang goreng hingga ubi kukus. Ada pula kopi dan teh. Semua bahan baku segar dibeli setiap hari untuk kemudian diolah oleh 10 petugas gabungan tersebut.
"Di dapur umum menunya beda-beda. Yang jelas ada daging, tahu, tempe, nasi, dan sayuran. Ambulans juga stand by. Warga tiap hari juga dicek kesehatan dasarnya," terang Wakil Ketua Bidang Organisasi PMI Klungkung Ngakan Kasub Sidan.
Dinsos dan PMI juga memperhatikan kondisi psikologis anak-anak di sana. Biasanya, Ngakan berujar, mengaku petugas mengajak anak-anak untuk pergi ke luar berbelanja cemilan agar mereka terhibur.
Menurutnya, warga lain juga akan diikutsertakan aktivitas memasak bersama petugas ke depannya supaya tidak suntuk. Namun, untuk hari ini mereka disarankan untuk fokus istirahat dahulu.
Ketika hari beranjak siang, sekitar pukul 13.00 Wita, tiga anak mulai berkunjung ke area bermain didampingi seorang ibu. Mereka merupakan siswa TK dan SD yang sedang libur sekolah. Keceriaan terlihat di wajah mereka yang silih berganti mencoba tiap permainan.
"Ini seperti kora-kora yang di pasar malam ya," ujar salah satu anak.
Kepala Dinas Sosial Klungkung, Agung Mahajaya, mengungkapkan pemerintah menyediakan kamar asrama, konsumsi, hingga kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) untuk warga yang diungsikan di SKB Banjarangkan.
"SKB ini kan sanggar belajar ya, biasanya dipakai Paskibraka sehingga ada kamar asramanya. Satu kamar berisi 6-7 bed. Kami siapkan empat kamar. Kebutuhan pasta gigi dan sabun sudah dibantu BPBD Klungkung," terang Mahajaya.
Dia menjelaskan sejak awal warga yang dikenai sanksi kanorayang berjumlah 28 orang. Hanya saja kemarin sempat ada yang sakit sehingga dirawat di puskesmas dahulu sebelum dibawa ke SKB Banjarangkan.
(hsa/hsa)