Bupati Klungkung I Made Satria mengungkapkan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan dalam 100 hari kerja pertamanya. Salah satu fokus utama adalah penanganan sampah dengan menerapkan teknologi modern.
"Kalau di TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) di sana kami tempat pemilahannya dan sementara TPA Sente itu menjadi fungsi utama untuk pembuangan residu sisa dari hasil pemilahan dan pengolahan," kata Satria di Balai Budaya Giri Nata, Puspem Badung, Rabu (12/3/2025).
Ia menambahkan, di TOSS akan dipasang mesin berkapasitas 60 ton yang nantinya juga akan dioperasikan di setiap kecamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah melakukan audiensi pihak-pihak investor ke Pemkab Klungkung untuk bekerja sama dengan pemda ke depan," lanjutnya.
Digitalisasi Data dan Pembangunan Pelabuhan
Selain menangani sampah, Satria juga menargetkan peningkatan akurasi data melalui digitalisasi di berbagai sektor. Ia menegaskan bahwa modernisasi data sangat penting untuk mendukung kebijakan pembangunan yang lebih efisien.
Di sisi lain, pembangunan Pelabuhan Pesinggahan Kusamba akan segera dimulai. Satria mengakui proyek ini memerlukan waktu lebih dari 100 hari kerja, tetapi ia memastikan bahwa tahap awal sudah bisa dikerjakan.
"Karena itu menjadi skala prioritas juga mulai di awal kerja kami melakukan paralel, memang tidak bisa langsung selesai di 100 hari kerja karena pelabuhan butuh waktu banyak. Tapi di awal kerja mulai kita kerjakan," jelas politikus PDI Perjuangan itu.
Menurutnya, pembangunan pelabuhan ini akan melibatkan pihak ketiga, mengingat keterbatasan APBD Klungkung.
Perbaikan Infrastruktur Jalan di Nusa Penida
Selain itu, Satria juga menyoroti perbaikan jalan di Nusa Penida. Untuk jangka pendek, pemerintah akan melakukan penambalan jalan, sementara pelebaran jalan akan dilakukan secara bertahap dalam jangka menengah dan panjang.
"Untuk jangka menengah dan panjangnya kita akan melakukan pelebaran-pelebaran jalan secara bertahap karena kita masih minim anggaran di Klungkung, maka akan kita lakukan secara bertahap," tutur dia.
Satria menyebutkan bahwa setiap kecamatan telah dialokasikan dana sebesar Rp2-3 miliar untuk perbaikan jalan.
"Tentu kami akan menerapkan skema lagi kerja sama dengan pihak swasta agar infrastruktur bisa jalan karena ini skala prioritas kami," tandasnya.
(dpw/gsp)