Gubernur Bali Wayan Koster berupaya agar bus Trans Metro Dewata (TMD) dapat kembali beroperasi pada akhir April 2025. Pembiayaan operasional bus TMD diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bali serta APBD Denpasar, APBD Badung, APBD Gianyar, dan APBD Tabanan (Sarbagita).
"Sekarang persiapan tender operasinya. Begitu tanda tangan kesepakatan, mudah-mudahan akhir April 2025 sudah mulai beroperasi," kata Koster saat Rapat Koordinasi Pemerintahan Daerah Provinsi, Kota, dan Kabupaten se-Bali di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Rabu (12/3/2025).
Koster mengatakan sebesar 30 persen biayai operasional bus TMD akan diambil dari APBD Bali. Sedangkan, sisanya diambil ditanggung oleh pemerintah kabupaten/kota di wilayah Sarbagita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Koster menyadari kontribusi APBD Tabanan untuk operasional bus TMD akan lebih kecil karena pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten tersebut tidak seberapa dibandingkan daerah Sarbagita lainnya. Ia menegaskan persentase pembagian beban pembiayaan bus TMD itu sudah disepakati oleh para bupati dan wali kota.
"Tabanan akan kami bantu karena PAD Tabanan kecil sekali. Supaya tidak jadi beban baru, (daerah) yang sudah kaya seperti Badung dan Denpasar, ya kita sharing," imbuh politikus PDIP itu.
Koster tak menampik kembali beroperasinya bus TMD sudah dinanti-nanti oleh masyarakat Bali. Menurutnya, keberadaan bus TMD menjadi salah satu solusi kemacetan di wilayah Sarbagita. Selain bus TMD, Koster juga akan memaksimalkan operasional bus Trans Sarbagita.
Untuk diketahui, penanganan kemacetan lalu lintas menjadi salah satu dari lima program super prioritas mendesak yang dipaparkan Koster. Selain kemacetan, Koster juga membeberkan empat program super prioritas mendesak lainnya. Termasuk penanganan sampah; penertiban transportasi dan usaha transportasi pariwisata; penertiban usaha pariwisata; serta penertiban perilaku wisatawan asing.
(iws/iws)