Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Bali masih memberikan kelonggaran bagi pebiliar lintas divisi dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025. Padahal, di tingkat nasional, aturan tersebut sudah tidak diperbolehkan.
Sekretaris Umum Pengprov POBSI Bali Welly Soedarno menjelaska pebiliar lintas divisi adalah atlet yang bermain di dua nomor berbeda, khususnya divisi English Billiard dan Snooker.
"Di Porprov Bali 2025 masih dimaklumi. Tapi untuk Porprov Bali 2027, hal tersebut sudah tak bisa dikompromi karena aturan di pusat memang seperti itu. Termasuk di PON juga sudah tidak berlaku yang lintas divisi itu," tegas Welly, Selasa (11/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Welly, kelonggaran ini diberikan karena Pengkab maupun Pengkot POBSI di Bali belum siap dengan aturan tersebut. Selain itu, waktu penyelenggaraan Porprov Bali 2025 yang semakin dekat membuat perubahan aturan akan berdampak pada strategi kontingen yang telah dipersiapkan sejak lama.
"Waktu dua tahun dari sekarang kami rasa cukup untuk sosialisasi hal tersebut. Sehingga di Porprov Bali 2027 sudah tidak ada tawar-menawar lagi," ujarnya.
Welly menjelaskan English Billiard dan Snooker memiliki perbedaan dalam cara bermain dan jumlah bola yang digunakan. Dalam Snooker, pemain harus memasukkan bola sasaran ke lubang, kecuali bola putih (cue ball). Sementara itu, English Billiard hanya menggunakan tiga bola di atas meja, yaitu dua bola striker (putih dan kuning) serta satu bola objek (merah).
Pada Porprov Bali 2025, cabang olahraga biliar akan mempertandingkan 16 nomor dengan perebutan 16 medali emas di kategori Pool putra-putri, Snooker, dan English Billiard. Seluruh pertandingan akan digelar di Kota Denpasar sebagai venue utama.
(dpw/dpw)