Bupati Klungkung I Made Satria membeberkan program kerja 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Ia akan fokus pada infrastruktur, kualitas pelayanan publik, hingga kesehatan.
Hal tersebut ia sampaikan saat Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Klungkung Masa Jabatan 2025-2030 di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kania, Kamis (6/3/2025). Satria membeberkan poin-poin program kerjanya.
Pertama terkait infrastruktur. Satria akan merevitalisasi jalan menuju area pariwisata, jalan shortcut dari obyek wisata Broken Beach ke Crystal Bay, dan penataan taman kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua terkait peningkatan kualitas pelayanan publik. Politikus PDI Perjuangan itu akan melakukan penataan birokrasi, penyempurnaan Data Klungkung Dalam Genggaman, optimalisasi pemanfaatan mal pelayanan publik, pengelolaan retribusi dengan one gate one destination, dan mengembalikan jam kerja seperti sebelumnya.
Ketiga terkait bidang lingkungan hidup dan kesehatan. Satria akan memenuhi janji politiknya untuk menyelesaikan pengelolaan sampah dengan teknologi modern, santunan kematian sebesar Rp 2 juta per kepala, dan melengkapi sarana dan prasarana guna mendukung mutu pelayanan RSUD Klungkung.
"Di samping itu, kami punya program unggulan dan prioritas. Pembangunan pelabuhan di Pesinggahan dan dengan sungguh-sungguh mendorong terwujudnya Pusat Kebudayaan Bali yang akan dibangun Pemerintah Provinsi," terang Satria.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengapresiasi program Satria bersama Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, untuk mengedepankan pengelolaan sampah dan menata ulang ruang terbuka hijau. Koster mengingatkan supaya apapun yang dikerjakan di Klungkung mengikuti instruksi pemerintah pusat untuk efisiensi anggaran.
Koster menekankan untuk tetap memprioritaskan kepentingan masyarakat yang mendesak dan harus realistis. Salah satunya soal pendidikan. Satria dan Cok Surya diberikan misi untuk memperluas jangkauan pendidikan tingkat TK, SD, SMP, SMA/K, dan perguruan tinggi.
"Pastikan anak-anak yang sudah lulus bisa masuk tingkatan selanjutnya. TK dan PAUD masih 30%, perlu naik hingga 50%. Kemudian, program tiang (saya) itu satu keluarga ada satu sarjana. Ini akan bekerja sama dengan perguruan tinggi supaya biaya bisa lebih murah," kata gubernur dua periode tersebut.
"Jadi, cek siapa keluarga yang belum ada sarjananya. Dalam lima tahun, minimum 60% sudah terpenuhi karena saat ini tingkat sarjana masih 34%," tegas Koster.
(nor/nor)