'Pagar Laut' di Serangan Kembali Dicopot, Kini Diganti Pelampung Navigasi

'Pagar Laut' di Serangan Kembali Dicopot, Kini Diganti Pelampung Navigasi

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 06 Mar 2025 17:10 WIB
Area perairan Pulau Serangan, Denpasar, yang sempat dipagari pelampung pembatas kini dicopot dan diganti dengan pelampung navigasi tanpa tali, Kamis (6/3/2025). (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Area perairan Pulau Serangan, Denpasar, yang sempat dipagari pelampung pembatas kini dicopot dan diganti dengan pelampung navigasi tanpa tali, Kamis (6/3/2025). (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kembali mencopot pelampung yang memagari laut di perairan Pulau Serangan, Denpasar. Pelampung yang sebelumnya dipasang oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) atau Kura-Kura Bali itu kini diganti dengan pelampung navigasi tanpa tali pembatas.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bali Putu Sumardiana mengungkapkan pemasangan pembatas itu mengganggu akses nelayan yang beraktivitas di perairan tersebut. Ia menjelaskan pembongkaran pelampung pembatas yang dilakukan pada Senin lalu belum tuntas lantaran air laut saat itu pasang.

"Senin (3/3/2025) kemarin baru dilepas sebagian. Hari ini sudah semua dicabut pelampungnya," kata Sumardiana saat ditemui di lokasi, Kamis (6/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumardiana mengungkapkan BTID memasang pembatas tersebut dengan alasan wilayah perairan itu berbahaya. Ia berpesan kepada masyarakat yang ingin menangkap ikan di perairan tersebut untuk tetap berhati-hati.

"Nanti ada edukasi ke masyarakat bahwa lokasi ini cukup dalam karena ada palungnya," tutur dia.

ADVERTISEMENT

Kepala Komunikasi PT BTID Zakki Hakim menuturkan area perairan tersebut dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi lokasi pembangunan marina internasional. Ia mengingatkan warga bahwa area tersebut berbahaya.

"Nelayan dari dari Desa Serangan sebetulnya sudah sering ke sini. Kami identifikasi ada sekitar delapan nelayan yang terbiasa mancing tanpa jukung ke sini dan di pinggir," tutur Zakki.

Zakki memastikan tidak akan ada lagi pembatasan di area tersebut meskipun proyek pembangunan marina berlangsung. Dia berharap masyarakat dapat mengidentifikasi tingkat bahaya di perairan Serangan.

"Sudah kasih peringatan. Jadi, kalau ada kecelakaan sudah tahu risiko masing-masing," pungkasnya.

Pantauan detikBali, empat pelampung navigasi berwarna oranye kini dipasang dengan jarak sekitar 3 meter di perairan tersebut. Setelah pembatas laut itu dicopot, kini kapal nelayan sudah bisa melintasi area tersebut.




(iws/nor)

Hide Ads