.webp)
Ginjal berfungsi membersihkan darah dengan mengeluarkan limbah dan cairan berlebih dalam bentuk urine. Jika urine tampak keruh atau berbau tidak biasa, hal ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada kesehatan ginjal.
"Setiap hari, kita mengonsumsi berbagai jenis makanan dan minuman sehingga ginjal bertugas menjaga keseimbangan zat kimia dalam aliran darah," ujar ahli nefrologi di University of Chicago Medicine, Patrick Cunningham, dikutip dilansir dari detikHealth.
"Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, mereka tidak dapat menjalankan tugas ini secara optimal," tambah Cunningham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warna Urine yang Normal
Menurut Cunningham, warna urine dapat bervariasi tergantung pada asupan makanan dan cairan. Jika seseorang banyak minum, urine cenderung bening. Sementara setelah semalaman tanpa asupan cairan, warna urine bisa lebih gelap secara alami. "Dan itu normal," ujarnya.
Oleh karena itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan.
Bau Urine yang Normal
Cunningham menjelaskan urine wajar memiliki bau. Namun, jika aromanya sangat kuat, hal itu belum tentu menandakan masalah kesehatan. Perubahan bau yang tidak biasa bisa menjadi indikasi infeksi saluran kemih (ISK), yang disebabkan bakteri.
Selain aroma, perubahan warna dan tekstur urine juga dapat menunjukkan kondisi tertentu. Urine yang keruh bisa menjadi tanda infeksi.
"Meskipun sedikit berbusa itu normal. Jika urine terlihat berbusa seperti kepala bir, itu bisa menjadi indikasi adanya kelebihan protein dalam urine," ungkap Cunningham.
Sementara itu, urine berwarna merah muda atau merah dapat menandakan berbagai penyakit ginjal atau gangguan pada saluran kemih, termasuk masalah di kandung kemih.
"Pasien dengan urine berwarna merah muda atau merah mungkin mengira mengalami infeksi, tetapi penyebabnya bisa saja berbeda, seperti penyakit autoimun, misalnya lupus. Dalam kondisi seperti ini, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter," ungkap Cunningham.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/dpw)
