Bupati Jembrana Akan 'Ngantor' di RSU Negara, Telusuri Utang Rp 30 Miliar

Bupati Jembrana Akan 'Ngantor' di RSU Negara, Telusuri Utang Rp 30 Miliar

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Sabtu, 01 Mar 2025 21:09 WIB
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan (kiri), dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna saat memaparkan program kerja dalam 100 hari pertama mereka seusai serah terima jabatan di Kantor DPRD Jembrana, Sabtu (1/2/225).
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan (kiri), dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna saat memaparkan program kerja dalam 100 hari pertama mereka, Sabtu (1/2/225). (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan wakilnya, I Gede Ngurah Patriana Krisna, memaparkan program kerja dalam 100 hari pertama kepemimpinan mereka. Selain itu, Bupati Jembrana juga akan menelusuri utang Rumah Sakit Umum (RSU) Negara yang mencapai Rp 30 miliar.

"Efisiensi anggaran menjadi langkah utama dalam menjalankan pemerintahan. Penggabungan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Penghematan juga dilakukan pada dana hibah, kajian-kajian, serta perjalanan dinas," ungkap Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, didampingi Wabup Ipat seusai serah terima jabatan di Kantor DPRD Jembrana, Sabtu (1/2/2025).

Selain efisiensi anggaran, Pemkab Jembrana juga menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Beberapa program prioritas yang akan dijalankan dalam 100 hari pertama di antaranya subsidi bunga untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui dana talangan di Bank BPD Bali tanpa jaminan, cukup menggunakan job letter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemkab Jembrana juga akan menyediakan kendaraan pikap untuk desa adat guna mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, serta menyiapkan lima rumah singgah di Denpasar bagi keluarga pasien yang menjalani perawatan di RSUP Sanglah. Selain itu, program Santri Harmoni akan diaktifkan untuk memperkuat nilai kebangsaan dan religiusitas di kalangan santri di Jembrana.

Penghematan biaya listrik pada fasilitas pemerintah juga menjadi fokus agar dapat mengurangi beban anggaran. Selain itu, Pemkab akan melakukan penataan Anjungan Betutu Gilimanuk agar lebih menarik bagi wisatawan, serta menata Pesanggrahan Pura Rambutsiwi, termasuk pembangunan area parkir di sisi selatan pura guna meningkatkan kenyamanan pengunjung.

ADVERTISEMENT

"Kami harus memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar berdampak bagi masyarakat," ujar Kembang.

Fokus Penelusuran Utang RSU Negara

Selain program efisiensi anggaran dan peningkatan PAD, Kembang juga menyoroti temuan utang RSU Negara yang mencapai sekitar Rp 30 miliar. Untuk menelusuri akar masalahnya, Kembang berencana berkantor di RSU Negara selama beberapa minggu.

"Mengenai utang rumah sakit yang saya dengar telah mencapai kurang lebih Rp 30 miliar, nanti kita coba urai terlebih dahulu. Harus berkantor seminggu atau dua minggu agar paham," kata Kembang sembari tertawa.

Pihaknya ingin mengetahui letak permasalahan yang menyebabkan RSU Negara menumpuk utang.

"Saya ingin mengetahui di mana letak permasalahannya, apakah ada faktor SDM, konspirasi, atau kesengajaan. Kita tidak boleh berandai-andai, kita akan cek persoalannya di mana," tegas Kembang.

Ia menegaskan ke depan, rumah sakit tidak boleh lagi memiliki utang yang menumpuk, kehabisan obat, atau mengalami penurunan layanan kesehatan.

Sementara itu, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, menambahkan peningkatan PAD harus menjadi prioritas agar pembangunan daerah tetap berjalan meskipun ada keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang matang dan kerja sama semua pihak.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads