Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval, Gedung Putih, awalnya berlangsung lancar. Namun, suasana berubah tegang setelah keduanya terlibat adu mulut, yang berujung Trump mengusir Zelensky dari ruangan. Debat panas itu juga melibatkan Wakil Presiden AS JD Vance.
Hanya dalam hitungan menit, momen diplomatik yang dimaksudkan sebagai langkah menuju perdamaian antara Ukraina dan Rusia berubah menjadi perselisihan. Ketegangan meningkat setelah Trump menunjukkan pendekatan lebih lunak terhadap Rusia, yang menjadi musuh bebuyutan Ukraina. Pekan lalu, Trump bahkan menyebut Zelensky sebagai 'diktator'.
Meski demikian, dalam 40 menit pertama, kedua pemimpin tetap menampilkan sikap ramah di hadapan wartawan. Melansir detikNews, Sabtu (1/3/2025), Trump dan Zelensky yang sama-sama memiliki pengalaman tampil di televisi tampak memahami cara menjaga citra di depan kamera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka berjabat tangan, dengan Trump sempat memuji pakaian Zelensky. Zelensky yang merupakan mantan komedian pun berusaha menjaga suasana tetap santai saat menjawab pertanyaan wartawan.
Namun, situasi tiba-tiba berubah drastis, menciptakan salah satu momen paling tegang yang pernah terjadi di Ruang Oval.
Zelensky Disebut Tak Tahu Berterima Kasih
Wakil Presiden AS JD Vance dinilai sebagai pemicu ketegangan dalam pertemuan itu. Vance, yang dikenal sebagai pendukung setia Trump, menuduh Zelensky 'tidak tahu berterima kasih' atas bantuan AS. Pernyataan ini muncul saat Zelensky mempertanyakan seruan Vance terkait 'diplomasi' dengan Rusia.
"Saya pikir kurang ajar jika Anda datang ke Ruang Oval dan memperkarakan hal ini di depan media Amerika," ujar Vance yang duduk di sofa dekat kedua pemimpin itu.
Ketegangan semakin memanas ketika Zelensky melipat tangannya dan bertanya apakah Vance pernah ke Ukraina. Vance membalas dengan menuduh Zelensky menjalankan 'tur propaganda'.
Trump marah! Baca di halaman selanjutnya..
Trump Marah, Diplomasi Memanas
Perdebatan semakin intens ketika Trump ikut campur dalam adu mulut. Zelensky menegaskan bahwa meskipun AS jauh dari Eropa, dampak perang akan tetap dirasakan jika Washington tidak membantu Kyiv.
Pernyataan ini membuat Trump marah. "Jangan beritahu kami apa yang akan kami rasakan," tegasnya dengan suara meninggi. "Anda tidak dalam posisi untuk mendikte apa yang akan kami rasakan. Kami akan merasa sangat baik dan sangat kuat."
![]() |
Saat Zelensky mencoba menyela, Trump terus berbicara, membuat keduanya berbicara bersamaan. Trump kemudian menuding Zelensky mempertaruhkan nyawa jutaan orang dan memperingatkan risiko Perang Dunia III.
Dengan wajah memerah, Trump berbicara dengan nada tinggi sambil menunjuk Zelensky. Bahkan, dalam satu momen, Trump tampak menyentuh lengan atas Zelensky untuk menegaskan maksudnya.
Pertemuan Berakhir Tanpa Kesepakatan
Bagi Zelensky, perdebatan ini tampak seperti penyergapan. Ia berusaha menyampaikan pandangannya, tetapi Trump terus menginterupsi. Situasi ini berlangsung selama lima menit di hadapan wartawan yang terus merekam kejadian tersebut. Sementara itu, seorang diplomat Ukraina yang mendampingi Zelensky terlihat meletakkan tangan di kepalanya, menunjukkan ketegangan yang terjadi.
"Anda akan membuat kesepakatan atau kami keluar," ujar Trump, memperjelas posisi AS dalam konflik Ukraina-Rusia.
Akhirnya, Trump meminta perdebatan dihentikan dan mengusir wartawan dari Ruang Oval. Sekitar satu jam kemudian, Zelensky meninggalkan Gedung Putih, dan seremoni penandatanganan perjanjian mineral antara AS dan Ukraina dibatalkan.
Simak Video "Video: Desain Ballroom Baru Gedung Putih yang Dibikin Pemerintahan Trump"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)