Trump Minta Harta Karun Logam Tanah Jarang ke Ukraina, Ternyata Banyak di RI

Trump Minta Harta Karun Logam Tanah Jarang ke Ukraina, Ternyata Banyak di RI

Andi Hidayat - detikBali
Sabtu, 22 Feb 2025 20:16 WIB
Kazakhstan ikut dalam persaingan global mengekstraksi logam tanah jarang atau unsur tanah jarang yang berharga. Negara ini disebut tak hanya dapat bersaing dengan China, tetapi bahkan menyalipnya dalam hal produksi.
Foto: Logam tanah jarang (LTJ). (Dok. The Times of Central Asia)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, meminta Ukraina memberikan akses sumber daya alam (SDA), termasuk mineral yang dianggap harta karun, yakni rare earth atau logam tanah jarang (LTJ). Akses sumber daya alam ini diajukan sebagai imbalan bantuan militer yang diberikan AS kepada Ukraina.

Dilansir dari detikFinance, Ukraina bukan satu-satunya negara yang memiliki LTJ. Indonesia tercatat memiliki harta karun yang sama dibidik AS.

Catatan detikcom, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pernah menerbitkan data Booklet ESDM yang mengolah data Badan Geologi 2020. Potensi LTJ di antaranya tersimpan dalam produk samping timah berupa monasit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam booklet tersebut, Indonesia tercatat memiliki sumber daya monasit sebanyak 185.179 ton logam yang tersebar di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat, yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi cadangan.

Selain itu, LTJ juga terdapat pada produk samping zircon, red mud bauksit, produk samping nikel laterit, dan produk samping batu bara. Dari total 28 lokasi mineralisasi LTJ yang terungkap, booklet itu juga menyebut baru 9 lokasi yang telah dieksplorasi awal.

ADVERTISEMENT

Sementara sekitar 19 lokasi belum dilakukan atau belum optimal dilakukan eksplorasi. Target akselerasi LTJ sendiri terbagi dalam beberapa klaster, yakni klaster I dan II Sumatera, klaster III Kalimantan, dan klaster IV Sulawesi.

Badan Geologi juga sempat melakukan eksplorasi potensi LTJ di Mamuju, Sulawesi Barat, Parmonangan, dan Sumatera Utara pada 2022. Kegiatan itu dilakukan dalam dua tahap, yakni eksplorasi awal, meliputi pemetaan, georadar dan geomagnet, sumur atau parit uji, serta pengeboran.

Kemudian, dilakukan eksplorasi detail melalui pengeboran yang lebih rapat dan uji ekstraksi, meliputi karakterisasi, konsentrasi, dan ekstraksi. Berdasarkan eksplorasi tersebut, tercatat kadar total LTJ tertinggi di Mamuju sebesar 4.571 ppm dan Parmonangan sebesar 1.549 ppm.

Sepanjang 2022, Badan Geologi juga telah melakukan eksplorasi potensi LTJ di area Lumpur Sidoarjo dengan temuan potensi Lithium sebesar 86-92 ppm, potensi Stronsium sebesar 394-451 ppm, dan LTJ maksimal 111 ppm.

Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!




(hsa/hsa)

Hide Ads