Viral Tren Styling Rambut Tanpa Catokan, Ternyata Berbahaya!

Viral Tren Styling Rambut Tanpa Catokan, Ternyata Berbahaya!

Vina Oktiani - detikBali
Jumat, 28 Feb 2025 06:55 WIB
heatless curling
Foto: heatless curling. (Curless Instagram/@dr.yessicatania)
Jakarta -

Tren styling rambut tanpa menggunakan catokan atau alat pemanas lain tengah ramai diperbincangkan di platform media sosial (medsos). Tren viral tersebut ternyata bisa berbahaya bagi rambut meski tampak aman karena lebih natural dan tidak menggunakan energi panas dari catokan.

Dilansir dari Wolipop, salah satu video yang sempat viral datang dari influenser New York, Brigette Pheloung. Ia memamerkan metode curling rambut tanpa panas menggunakan lebih dari 50 jepit rambut besar berwarna pink yang dipasangkan pada setiap helai rambutnya.

Metode ini memunculkan beragam pertanyaan, seperti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya, bagaimana hasilnya, dan yang paling penting, apakah metode ini aman bagi rambut?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran dengan jawabannya, banyak pengguna TikTok lain ikut mencoba dan membagikan pengalaman mereka. Salah satu yang mengikuti tren itu adalah influenser Sabryna Salmon.

Salmon membutuhkan waktu empat jam untuk menyelesaikan satu sisi rambutnya. Waktu yang dibutuhkan Salmon jauh lebih banyak dari Pheloung yang melakukannya dengan cepat, yakni hanya 20 menit.

ADVERTISEMENT

Selain dari sisi waktu, hasil yang didapatkan Pheloung dan Salmon juga berbeda. Salmon mendapatkan hasil ikal yang ketat, sementara Pheloung hanya mendapatkan efek rambut bergelombang yang kurang bervolume.

Namun, ada satu pertanyaan yang masih belum terjawab, apakah penggunaan metode ini secara berulang bisa merusak rambut?

Menurut Dom Seeley, hairstylist sekaligus Direktur Kreatif Internasional Color Wow, mengungkapkan meski tren ini tampaknya menjanjikan solusi yang aman tanpa panas, kenyataannya ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Seeley, metode curling tanpa panas ini tidak selalu efektif, terutama untuk rambut yang lebih lurus atau tipis.

"Pada tipe rambut yang lebih lurus, menambahkan banyak jepit pada rambut kering tanpa manipulasi tambahan tidak akan memberikan hasil yang diinginkan," ujar Seeley.

Menurut Seeley, untuk menghasilkan ikal yang tahan lama, rambut perlu diperlakukan sedemikian rupa sehingga terbentuk. Hal itu dapat mengubah ikatan hidrogen dalam rambut yang biasanya terjadi saat rambut basah atau terkena panas.

Meskipun demikian, metode ini dapat lebih efektif pada rambut yang lebih tebal dan bertekstur. Hasilnya bisa lebih menarik, bahkan menciptakan efek yang tidak bisa dihasilkan dengan alat pemanas.

Namun, Seeley tetap merasa metode curling tanpa panas ini tetap kurang efektif. Selain itu, penggunaan jepit logam yang rapat dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan kutikula rambut jika tidak hati-hati.

Selain metode tersebut, juga muncul tren heatless curler menggunakan alat, seperti bandana berbentuk bulat dan panjang. Bandana tersebut kemudian digunakan untuk menggulung rambut selama beberapa jam demi memberikan hasil akhir rambut yang ikal atau bergelombang.

Namun, dokter kecantikan Yessica Tania mengungkapkan tren tersebut berbahaya dan dapat merusak rambut. Bahkan, alopecia atau kebotakan bisa terjadi akibat tren rambut tersebut.

"Ngerti kan sekarang kalo ga semua tren baru itu 100% lebih bagus daripada yang lama. Kayak tren heatless curler ini ternyata ga lebih baik daripada pake catokan biasa gitu kan?" tulis Yessica dalam Instagram-nya @dr.yessicatania.

"Karena sudah terkonfirm kalo heatless curler dengan tarikan yang kuat dan dalam waktu yg lama itu bisa bikin TRACTION ALOPECIA dan itu adalah BOTAK hehehe jadi ya bijak-bijak deh dalam pake tren ini ya," tambah Yessica.

Menurut Yessica, rambut akan menjadi rapuh hingga sebabkan kerontokan akibat tarikan yang kuat dan dalam waktu lama. Kebotakan rambut biasanya mulai terlihat dari garis rambut yang lama-kelamaan makin mundur.

Artikel ini telah tayang di Wolipop. Baca selengkapnya di sini!




(hsa/hsa)

Hide Ads