Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul memastikan dana bantuan sosial (bansos) untuk Provinsi Bali sejauh ini masih aman.
"(Bansos di Bali) Aman," kata Gus Ipul di Kuta, Badung, Selasa (25/2/2025).
Gus Ipul mengakui ada perubahan anggaran dana bansos secara nasional. Namun, dia belum dapat menyampaikan berapa potensi penambahan dan pengurangan bansos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum tahu, sabar dulu. Saya kira bisa jadi berkurang, bisa jadi bertambah. Saya belum bisa memastikan tapi sekarang data sedang diolah," jelas mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu.
Dia memastikan perubahan dana bansos tidak ada sangkut pautnya dengan efisiensi anggaran.
Gus Ipul juga menjelaskan mekanisme program (Dana Tunggan Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang baru saja dirampungkan oleh kementerian terkait.
"Mekanismenya sudah diserahkan ke kami, sekarang masa uji petik. Kita lihat ada 12 juta (penduduk) lebih yang nanti kami uji petik dan kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan," jelasnya.
Kader PBNU itu mengatakan program tersebut mulai berproses pekan depan. "Minggu ini dilakukan pelatihan untuk pendampingan," sambung Gus Ipul.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti memberikan apresiasi khusus kepada Kemensos atas kontribusinya sehingga Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) bisa diselesaikan. Menurutnya, tanpa kerja bersama lintas sektoral, arahan Presiden Prabowo untuk menyusun data tunggal tak akan terwujud.
"Terima kasih kepada Pak Mensos (Saifullah Yusuf) dengan rasa legowo telah menyampaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2025).
Dia juga berterima kasih kepada kementerian terkait lainnya karena telah menyerahkan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE). Data tersebut juga dipadankan dengan data PLN dan Dukcapil.
Hal itu diungkapkan olehnya saat menyerahkan DTSEN ke Kemensos di kantor Bappenas, hari ini.
"Sehingga, kami saling melengkapi yang akhirnya selesai," katanya.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul mengatakan penyusunan DTSEN bermula dari amanat Presiden Prabowo kepadanya dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo agar mulai bekerja di Kemensos dengan data akurat. Ia bersyukur bisa berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk melaksanakan amanat ini dengan baik.
"Sungguh satu hal yang mungkin bisa dikatakan sebagai catatan sejarah baru dalam urusan data," tuturnya.
Dia mengatakan upaya agar Indonesia bisa memiliki satu data sudah dilakukan berulang kali. Akhirnya, data tunggal baru bisa terwujud.
"Di era Presiden Prabowo inilah dengan arahan yang jelas dan dengan keterbukaan semua menteri, akhirnya bisa terwujud," kata Gus Ipul.
(hsa/gsp)