Sidak ke Pasar Kreneng, Kapolda Bali Tanya Harga Daging Sapi

Sidak ke Pasar Kreneng, Kapolda Bali Tanya Harga Daging Sapi

Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 25 Feb 2025 10:00 WIB
Warga mengantre membeli bahan pangam pokok di operasi pasar murah Polda Bali di Pasar Kreneng, Denpasar, Selasa (25/2/2025). (Aryo Mahendro/detikBali).
Foto: Warga mengantre membeli bahan pokok di operasi pasar murah Polda Bali di Pasar Kreneng, Denpasar, Selasa (25/2/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Sejumlah pedagang bahan pangan di Pasar Kreneng, Denpasar didatangi Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya, Selasa (25/2/2025). Inspeksi bahan pangan itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga yang tidak wajar.

"Mengantisipasi supaya tidak terjadi penimbunan yang menyebabkan kenaikan harga dan kelangkaan stok bahan pangan pokok," kata Daniel Adityajaya di Pasar Kreneng.

Pantauan detikBali, awalnya Daniel mendatangi sebuah kios daging sapi sekitar pukul 08.00 Wita. Daniel menanyakan harga daging sapi per kilogram saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lia, pemilik kios, mengungkapkan harga daging sapi normal, tidak ada kenaikan. Yakni, Rp 110 ribu per kilogram (kg) untuk daging kualitas biasa. Sedangkan, daging dengan kualitas super dibanderol Rp 120 ribu per kilogram.

"Tidak naik (harganya). Sudah biasa dari dulu," kata Lia.

ADVERTISEMENT

Selain kios daging, Daniel juga mengecek sejumlah kios dan lapak pedagang lain di Pasar Kreneng. Daniel mengatakan jumlah permintaan bahan pangan pokok biasanya naik menjelang hari raya keagamaan.

Diketahui, sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadan yang sebulan kemudian diikuti Hari Raya Idulfitri. Sementara, Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu juga jatuh berdekatan dengan Idul Fitri.

Untuk mengantisipasi itu, Daniel melanjutkan, operasi pasar murah juga digelar di area dalam Pasar Kreneng. Ada sejumlah bahan pokok yang dijual di pasar murah.

Antara lain, beras sebanyak 200 kg, elpiji 3 kg sebanyak 100 tabung, minyak goreng 480 botol, gula pasir 200 kg, telur ayam 2 ribu butir, dan beras ukuran 5 kg sebanyak 100 karung. Semu bahan pokok itu dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"Diharapkan bisa menyeimbangkan ketersedian barang dengan harga normal. Sehingga masyarakat dapat membeli bahan pangan pokok ini," kata Daniel.




(hsa/hsa)

Hide Ads