Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali mendorong penggunaan videotron sebagai alternatif alat peraga kampanye saat pemilihan umum (pemilu). Hal ini sebagai langkah untuk mewujudkan green election atau pemilu hijau dengan kampanye tanpa baliho.
Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, menilai pemasangan baliho saat pemilu semakin tidak disukai masyarakat. Selain rentan rusak, baliho juga menyebabkan timbulan sampah dan berpotensi membahayakan lingkungan sekitar.
"Saya dorong semua bupati, paling tidak di setiap kecamatan ada satu videotron," ujar Lidartawan seusai acara FGD Evaluasi KPU, Denpasar, Bali, Senin (24/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lidartawan menyebut masyarakat lebih menyukai metode kampanye yang atraktif dan interaktif. Oleh karena itu, KPU berencana mengoptimalkan media sosial serta ruang terbuka digital sebagai sarana penyebaran informasi pemilu.
"Masyarakat meminta media yang lebih interaktif. Mudah-mudahan bupati baru bisa lebih memanfaatkan media sosial sehingga tidak perlu membuang-buang uang untuk memasang spanduk. Ini juga lebih efisien," tambah Lidartawan.
Lidartawan menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan memasang 57 videotron di Pulau Dewata. Tidak hanya digunakan untuk informasi pemilu dari KPU, videotron ini juga dapat menampilkan berbagai informasi lain, seperti harga pasar dan pengumuman dari dinas terkait.
Saat ini, pemasangan videotron sudah mulai dilakukan, salah satunya di Kabupaten Karangasem. Meski demikian, belum diputuskan apakah pemasangan videotron akan dilakukan di lingkungan kecamatan atau hanya di lokasi-lokasi strategis.
"Entah akan pasang di kecamatan atau tempat strategis, kepala daerah akan didorong dan saya cek" ucapnya.
(nor/nor)