Cuaca ekstrem seperti hujan dan angin kencang terjadi di Bali selama beberapa hari terakhir. Hal itu juga berdampak pada penyeberangan di Pelabuhan Sanur, Denpasar.
Manajemen Pelabuhan Sanur beberapa kali menunda keberangkatan kapal cepat (speedboat) akibat cuaca ekstrem. Penundaan dilakukan saat situasi sudah sangat ekstrem, baik angin kencang, jarak pandang terbatas maupun keadaan gelombang yang tidak memungkinkan.
Delay keberangkatan sempat dilakukan pada Senin (10/2/2025) dan Sabtu (8/2/2025). "Delay itu pun tak butuh waktu lama, paling lama 30-45 menit," ujar Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Sanur, I Komang Sunarka, saat dihubungi detikBali, Rabu (12/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajemen Pelabuhan Sanur juga melakukan berbagai antisipasi di tengah cuaca ekstrem. Salah satunya dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kami terus meng-update berita BMKG dan kebetulan setiap harinya kami juga meng-update berita BMKG. Lalu, informasi ini kami share ke operator dan nakhoda supaya diamati secara bersama," jelas Sunarka.
Selain itu, sambung Sunarka, Pelabuhan Sanur juga melakukan koordinasi dengan pelabuhan tujuan, yakni Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida, dan Pelabuhan Bisa Munjul, Nusa Ceningan. Tujuannya, untuk mengetahui cuaca dan kondisi di pelabuhan yang dituju.
Sunarka mengimbau penumpang agar tetap berhati-hati dan waspada selama berlayar saat cuaca ekstrem. Selain itu, dia juga mengimbau agar travel agent dapat turut menginformasikan soal cuaca yang terjadi kepada tamunya.
Jumlah Penumpang Turun
Di sisi lain, Sunarka membeberkan data penumpang di Pelabuhan Sanur. Menurutnya, jumlah pengguna jasa speedboat di sana mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.
Biasanya, ada sekitar 4-5 ribu penumpang terlayani di Pelabuhan Sanur dalam sehari. Namun, jumlahnya kini turun, yakni berkisar 3 ribuan penumpang per hari. Sunarka belum mengetahui penyebab penurunan jumlah penumpang di Pelabuhan Sanur.
"Hanya saja yang menyebabkan jumlah penumpang turun ini kami nggak tahu, apakah memang karena mereka mengantisipasi cuaca buruk sehingga niat mereka untuk menyeberang kurang atau bagaimana. Kami nggak berani menduga karena tetap saja (di Pelabuhan) masih ada wisatawan," tutur Sunarka.
Selama ini, jelas Sunarka, jumlah speedboat di Pelabuhan Sanur yang berangkat sekitar 60 armada per hari. Namun, sejak adanya penurunan jumlah penumpang, keberangkatan speedboat hanya sekitar 40 armada.
"Hampir 80 persen lebih penumpang adalah WNA. Sementara tujuan keberangkatannya hampir 70 persen ke Nusa Penida dan sisanya ke Nusa Lembongan," ungkap Sunarka.
(hsa/hsa)