Angin Kencang, Bale Saka Ulu di Krematorium Pidpid Ambruk Dua Kali

Karangasem

Angin Kencang, Bale Saka Ulu di Krematorium Pidpid Ambruk Dua Kali

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Minggu, 09 Feb 2025 14:15 WIB
Bale saka ulu di Krematorium Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, ambruk akibat angin kencang, Sabtu (8/2/2025). (Foto: Istimewa)
Bale saka ulu di Krematorium Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, ambruk akibat angin kencang, Sabtu (8/2/2025). (Foto: Istimewa)
Karangasem -

Bale saka ulu di Krematorium Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, ambruk untuk kedua kalinya setelah diterjang angin kencang. Padahal, bangunan tersebut baru saja selesai dibangun dan diserahterimakan oleh kontraktor.

Perbekel Pidpid I Wayan Gemuk mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (8/2/2025) sore. Selain bale saka ulu, ada satu bangunan lagi yang kondisinya sudah miring akibat angin kencang.

"Bale saka ulu tersebut sudah dua kali ambruk. Sebelumnya sudah diperbaiki oleh pihak kontraktor, tapi kemarin kembali ambruk akibat diterjang angin kencang," kata Gemuk, Minggu (9/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek krematorium di Desa Pidpid menelan anggaran mencapai Rp 6 miliar. Adapun sumber anggarannya berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali.

Gemuk mengatakan luas area krematorium tersebut sekitar 2 hektare dengan beberapa bangunan di dalamnya. "Bangunan tersebut belum sempat digunakan karena baru beberapa waktu lalu diserahterimakan, tapi sudah ambruk duluan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia berharap kontraktor bisa memperbaiki bangunan tersebut dengan kualitas yang lebih baik agar tidak kembali ambruk untuk ketiga kalinya. Menurutnya, kontraktor memiliki kewajiban karena proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan.

Kepala Dinas PUPR dan Perkim Karangasem Wedasmara sudah mendapat informasi terkait ambruknya bangunan di area krematorium tersebut. Ia juga telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor untuk kembali memperbaiki bangunan tersebut.

Ia menilai perlu dilakukan proses konstruksi ulang karena bangunan tersebut sudah dua kali ambruk."Proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan, jadi masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor untuk melakukan perbaikan," pungkasnya.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads