Atlas Akan Gelar Guru Piduka Setelah Pakai Gambar Dewa Siwa di Kelab Malam

Badung

Atlas Akan Gelar Guru Piduka Setelah Pakai Gambar Dewa Siwa di Kelab Malam

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Kamis, 06 Feb 2025 21:56 WIB
Tangkapan layar sebuah kelab malam di Bali menggunakan latar Dewa Siwa saat pertunjukan DJ.
Tangkapan layar sebuah kelab malam di Bali menggunakan latar Dewa Siwa saat pertunjukan DJ. (Foto: Tangkapan layar Instagram)
Badung -

Manajemen Atlas Super Club berjanji menggelar upacara guru piduka pada Sabtu (8/2/2025) setelah mendapat desakan dari berbagai lembaga umat Hindu di Bali terkait penayangan visualisasi Dewa Siwa dalam pertunjukan musik DJ.

Dalam pernyataan di situs resminya, manajemen Atlas meminta maaf kepada masyarakat dan umat Hindu di Bali atas insiden tersebut. Mereka menegaskan tidak berniat menyinggung nilai keagamaan.

"Kejadian ini murni merupakan insiden teknis dan prosedur. Sepenuhnya, kami menyadari bahwa hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat dan umat Hindu, khususnya di Bali," tulis pernyataan manajemen Atlas, Kamis (6/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajemen mengklaim telah mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab atas insiden yang terjadi pada 30 Januari 2025 itu.

"Surat teguran dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali dan Lembaga Bantuan Hukum Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (LBH KMHDI) telah kami terima dan cermati. Sejumlah upaya mediasi juga telah kami lakukan dengan lembaga pemerintah dan pemuka agama setempat demi tercapainya situasi kondusif bersama," lanjut pernyataan tersebut.

Manajemen berjanji lebih berhati-hati dalam menyeleksi aspek hiburan dan pertunjukan ke depan. Terkait upacara guru piduka, mereka akan berkoordinasi dengan PHDI Bali, Banjar Adat Berawa di Desa Tibubeneng, serta aparat keamanan.

Sebelumnya, manajemen Atlas telah bertemu PHDI Bali untuk menjelaskan kronologi insiden dan langkah yang diambil pasca-kejadian. PHDI Bali juga melayangkan somasi terbuka agar Atlas bertanggung jawab secara hukum dan sosial.

Selain itu, manajemen Atlas dipanggil Satpol PP Kabupaten Badung, Senin (3/2/2025), untuk mengklarifikasi insiden tersebut.

"Kami menerima kedatangan manajemen Atlas. Mereka mengklarifikasi dan mengakui bahwa yang ramai saat ini merupakan kesalahan mereka," kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara kepada detikBali, Senin malam.

Suryanegara menjelaskan, pertunjukan dengan visual berlatar Dewa Siwa terjadi pada Kamis (30/1) pukul 23.40 Wita. Kesalahan terjadi karena materi visual yang ditampilkan tidak melalui proses skrining.

Menurutnya, sesuai SOP, petugas wajib menyeleksi materi yang akan ditampilkan dalam pertunjukan. Namun, manajemen Atlas kecolongan karena visual tersebut tidak melalui proses pemilahan.

"Kebetulan mereka mengunduh file itu secara online. Dari pihak manajemen menyatakan, mestinya SOP mereka mengharuskan skrining sebelum tayang. Ini terjadi kesalahan, dan manajemen menyadari hal itu," ujar Suryanegara.




(dpw/dpw)

Hide Ads