Horor Ritual Mandi Suci Kumbh Mela Berujung Maut, Puluhan Orang Tewas Terinjak

Internasional

Horor Ritual Mandi Suci Kumbh Mela Berujung Maut, Puluhan Orang Tewas Terinjak

bonauli - detikBali
Sabtu, 01 Feb 2025 13:56 WIB
Pilgrims arrive to take a holy dip at Sangam, the confluence of the Ganges, Yamuna and mythical Saraswati rivers, on the occasion of Mauni Amavasya during the Maha Kumbh Mela festival in Prayagraj on January 29, 2025. A stampede at the worlds largest religious gathering in India killed at least 15 people with many more injured, a doctor at the Kumbh Mela festival told AFP. (Photo by Niharika KULKARNI / AFP)
Peziarah melaksanakan mandi suci di India. (Foto: AFP/NIHARIKA KULKARNI)
Denpasar -

Ritual mandi suci Kumbh Mela, yang dinantikan umat Hindu di India, berubah menjadi tragedi setelah penyerbuan di Sangam Ghat menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 60 lainnya pada dini hari Rabu (29/1/2025). Jumlah korban tewas diperkirakan masih akan bertambah.

Melansir detikTravel, Sabtu (1/2/2025), hari demi hari, jumlah peziarah yang datang semakin banyak dan berdesakan, mencari pemurnian jiwa di perairan suci Gangga.

"Mereka berjalan melewati lautan manusia, berjalan hati-hati menuruni lereng sebelum mencapai tepi sungai. Kadang-kadang mereka bersandar pada orang yang lewat untuk menenangkan diri, di waktu lain mereka mengancam akan menginjak-injak orang di sekitar mereka," tulis seorang reporter, Singh dalam laporannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival Keagamaan Berusia Ribuan Tahun

Maha Kumbh Mela merupakan festival Hindu yang diadakan setiap 12 tahun sekali di pertemuan Sungai Gangga dan Yamuna di negara bagian Uttar Pradesh. Ritual ini berlangsung selama 45 hari, dari 13 Januari hingga 26 Februari, dan dipercaya mampu membersihkan dosa serta memberikan berkah bagi beberapa generasi.

Menurut kepercayaan Hindu, Kumbh Mela berakar dari legenda tentang empat tetes nektar keabadian yang tumpah ke Bumi. Saat Bulan dan Jupiter sejajar, Gangga dan Yamuna bertemu dengan sungai mistis Saraswati, menciptakan perairan suci yang diyakini memiliki kekuatan spiritual.

ADVERTISEMENT

"Setiap umat Hindu yang berendam di air ini selama Kumbh Mela akan dibersihkan dari dosa-dosa mereka," ujar seorang peziarah kepada The Independent.

Penyerbuan Maut di Sangam Ghat

Tragedi terjadi saat ribuan peziarah berkumpul untuk ritual mandi suci Mauni Amavasya, salah satu puncak acara Kumbh Mela. Gelombang besar peziarah baru tiba sekitar pukul 01.30 dini hari, memadati jalan-jalan sempit menuju Sangam Ghat.

"Sangat ramai sampai saya merasa akan mati lemas. Saya tidak mengerti apa yang terjadi," kata salah satu korban selamat, Somi Devi.

Situasi diperparah dengan kebijakan pemerintah Uttar Pradesh dan panitia Kumbh Mela, yang menutup beberapa jembatan ponton untuk kendaraan VIP, sehingga jutaan peziarah biasa harus berjalan di jalur yang lebih sempit.

The Independent melaporkan bahwa polisi Uttar Pradesh kewalahan mengatur arus massa dan sering kali menutup rute tanpa penjelasan. Pada Selasa malam, pengeras suara mengumumkan dimulainya Mauni Amavasya, menarik lebih banyak umat untuk datang ke Sangam.

Polisi berusaha menggiring massa ke jalur sempit, meskipun ada rute yang lebih baik. Dalam kepanikan, beberapa orang berusaha memanjat tiang yang kemudian runtuh, memicu penyerbuan yang menewaskan puluhan orang.

"Saya selamat dari ini hanya karena berkah dari Dewi Gangga," ujar Devi, yang tetap melanjutkan ritual perendaman suci meskipun nyaris terinjak-injak.

Sejarah Kelam Penyerbuan di Kumbh Mela

Tragedi penyerbuan bukanlah hal baru di Kumbh Mela. The New York Times mencatat bahwa insiden serupa telah terjadi pada tahun 1840, 1906, 1954, dan 1986. Bahkan, pada perhelatan Maha Kumbh 12 tahun lalu, penyerbuan di stasiun kereta api menuju festival menewaskan 36 orang, memaksa kepala panitia mengundurkan diri.

Meski berbagai langkah telah dilakukan untuk mencegah insiden serupa, upaya tersebut kerap gagal. Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah nasionalis Hindu Narendra Modi di Delhi dan Yogi Adityanath di Uttar Pradesh sempat memuji persiapan festival ini sebagai bukti kekuatan keagamaan India.

Kumbh Mela kali ini diperkirakan diikuti oleh 400 juta orang selama 45 hari, jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan dua juta peziarah yang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi tahun lalu.




(dpw/dpw)

Hide Ads