Jenazah PMI Badung yang Meninggal di Jepang Tiba di Bali

Jenazah PMI Badung yang Meninggal di Jepang Tiba di Bali

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Kamis, 23 Jan 2025 22:41 WIB
Peti jenazah PMI asal Badung, diantar petugas sampai di kargo Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis petang tadi.
Foto: Peti jenazah PMI asal Badung, diantar petugas sampai di kargo Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis petang tadi. (Diperinaker Badung)
Badung -

Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Badung, I Nyoman Sudana (55), yang meninggal di Jepang akhirnya bisa dipulangkan. Jenazah saat ini sudah di ruang jenazah Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung. Pemulangan disambut sejumlah pihak dan keluarga di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis petang (23/1/2025).

"Betul sudah kami antarkan ke rumah sakit. Tiba di bandara sekitar pukul 17.55 Wita. Serah terima dan clearing cargo dilakukan oleh pihak kargo, KBRI ke keluarga melalui BP3MI dan Puskor Hindunesia," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Badung I Putu Eka Merthawan, Kamis (23/1/2025).

Sebelumnya, pemulangan jenazah Sudiana ke Tanah Air terkendala sejumlah masalah, terutama terkait biaya. Informasi itu didapatkan KBRI di Tokyo dari kepolisian di Jepang. Kabar meninggalnya Sudiana, kata Eka, juga sempat ramai di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar itu pun direspons oleh Disperinaker Badung dengan menghubungi KBRI, berkoordinasi dengan Dit PWNI, Banjar Bali di Jepang, BP3MI Bali, dan keluarga. Eka menuturkan telah mendapat surat dari KBRI Tokyo.

Kedutaan RI di Tokyo mendapat laporan dari Kepolisian Hokota Ibaraki, ada WNI yang telah melebihi masa tinggal (overstay) lalu meninggal dunia karena sakit. Setelah itu Disperinaker Badung langsung cek lapangan.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan surat laporan hasil kunjungan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Badung yang diterima detikBali, pemulangan jenazah Sudiana dari Jepang mencapai Rp 90 juta. Biaya tersebut sudah hampir mencukupi.

"Dengan biaya tersebut 50 persen ditanggung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan 50 persen ditanggung pihak keluarga dan dibantu oleh krama banjar Hindu yang ada di Jepang," kata dia.

Pemerintah Kabupaten Badung telah menyiapkan fasilitas ambulans untuk membawa jenazah dari Bandara Ngurah Rai ke RSD Mangusada. Selain itu, dinas juga memfasilitasi penitipan jenazah selama empat hari dari tanggal 23 -26 Januari 2025.

"Selanjutnya, pada 26 Januari 2025, ambulans dari RS Mangusada juga telah disiapkan untuk membawa jenazah menuju lokasi krematorium di Desa Bedha, Kabupaten Tabanan," sambung dia.

Eka mengapresiasi Relawan Dharma Puskor Hindunesia, dan warga Bali di Ibaraki (ASOBI) Jepang, yang bahu-membahu membantu pemulangan jenasah. Baik melalui koordinasi, negosiasi maupun penggalangan dana punia, yang juga akan membantu pembiayaan pitra yadnya sang palatra sampai ngelinggihang," ujarnya.

Selama di Jepang, Sudiana diketahui bekerja sebagai petani sayur. Lantaran bekerja di negara itu secara nonprodsedural, tidak ada pihak yang secara resmi bertanggung jawab atas pemulangan jenazahnya ke Indonesia. Selain itu, Sudiana sebelum meninggal disebut sedang mengurus proses deportasi secara mandiri dan telah mendapat jadwal kepulangan pada Januari 2025.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads