Faktor Pemicu Remaja Perempuan Alami Pubertas Dini

Faktor Pemicu Remaja Perempuan Alami Pubertas Dini

Ni Komang Nartini - detikBali
Selasa, 21 Jan 2025 06:30 WIB
Teenage lady girl holding a sanitary napkin in hand,painful menstruation or abdominal cramps,asian student clutches stomach with severe menstrual pain on the day of her period,dysmenorrhea concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/Satjawat Boontanataweepol
Denpasar -

Belakangan ini penelitian terbaru menunjukkan adanya tren yang mengkhawatirkan terkait pubertas pada anak-anak perempuan. Rata-rata, mereka mulai mengalami pubertas pada usia 11 tahun. Namun, sejumlah anak perempuan kini mulai memasuki fase pubertas lebih awal, bahkan pada usia 7 tahun atau lebih muda.

Mengutip dari detikHealth, menurut Euro News, pubertas dini dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk obesitas, diabetes, gangguan kesehatan mental, dan bahkan risiko kanker payudara.

Dr. Anders Juul, seorang ahli endokrinologi pediatrik dari Rumah Sakit Universitas Kopenhagen, menyatakan keprihatinan para peneliti terhadap fenomena ini. "Kita belum sepenuhnya memahami penyebab di balik perubahan ini," ujarnya. Ia menambahkan, penting untuk mengidentifikasi akar masalah agar langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren pubertas dini telah terdeteksi di kalangan anak perempuan di Amerika Serikat sejak tahun 1990-an. Namun, sebelumnya tidak terlihat di Eropa. Namun, sejak awal tahun 2000-an, negara-negara seperti Denmark dan Italia mulai melaporkan peningkatan kasus pubertas dini di kalangan anak perempuan.

Faktor Penyebab Pubertas Dini

Para peneliti menduga ada beberapa faktor yang dapat memicu pubertas dini berikut rinciannya.

ADVERTISEMENT

Obesitas

Salah satu faktor yang dianggap paling berpengaruh adalah obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan kadar leptin, hormon yang memberi sinyal bahwa tubuh siap memasuki masa pubertas.

Proses ini memengaruhi anak perempuan dan laki-laki memiliki masa pubertas yang berbeda, anak perempuan yang mengalami obesitas mulai pubertas lebih awal, sementara anak laki-laki cenderung lebih lambat.

Paparan Zat Kimia

Faktor selanjutnya karena paparan terhadap bahan kimia sehingga mengganggu sistem endokrin, yang biasa ditemukan dalam makanan dan produk sehari-hari, juga diperkirakan dapat memicu pubertas lebih awal. Tim Dr. Juul mencatat bahwa campuran berbagai zat kimia ini dapat meniru hormon dan mempercepat proses pubertas. Namun, belakangan ini, bukti mengenai pengaruh faktor kimia ini masih diragukan, dan diskusi tentang peran senyawa ini masih berlangsung.

Gaya Hidup

Di masa awal pandemi COVID-19, para dokter di Italia mengamati peningkatan jumlah gadis muda yang datang ke klinik endokrinologi pediatrik dengan tanda-tanda pubertas dini, seperti perkembangan jaringan payudara. Peneliti percaya bahwa gaya hidup yang lebih tidak aktif dan peningkatan waktu yang dihabiskan di depan layar selama pandemi mungkin berkontribusi terhadap fenomena ini.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan anak perempuan mengalami pubertas dini ya detikers! Semoga informasi ini dapat membantu.

Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads