Imam Wahyu Aji, salah satu rekan korban longsor di Jalan Kendedes, Ubung Kaja, Denpasar, Bali, menceritakan detik-detik sebelum insiden yang menimbun delapan buruh bangunan tadi pagi. Dua rekannya yang masih hilang terakhir kali terlihat sedang tidur di kamar kos.
"Lagi tidur," kata Wahyu saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (20/1/2025).
Imam yang bermalam di kos bersama para korban mengungkapkan, ia pulang ke kontrakannya sekitar pukul 06.30 Wita, sebelum longsor terjadi. Ia mendapat kabar mengenai bencana itu sekitar pukul 07.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang belum ditemukan atas nama Pak Kresno, Pak Sarif," jelas pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu.
Imam menjelaskan, kedua rekannya itu tidur di kamar kos paling ujung, dekat dengan lokasi pengerukan tanah. Sementara dirinya berada di kamar lain bersama buruh lainnya.
"Saya pulang ke kontrakan saya, yang dua keluar beli tabung gas buat masak. Baliknya langsung longsor," kata Imam.
Imam mengaku tidak terlalu memperhatikan aktivitas pengerukan di belakang kamar kos tersebut. Pasalnya, mereka baru menempati kos-kosan tersebut sepekan sebelumnya.
"Seminggu baru kemarin pindah dari Mertagangga," pungkas Imam.
Sementara itu, Perbekel Ubung Kaja, I Wayan Astika, menyebut pengerukan tanah di atas bangunan kos telah berlangsung selama sepekan. Menurutnya, pengerukan dilakukan oleh pemilik lahan untuk meratakan area tersebut.
"Sebelumnya masih ada pohon-pohon. Karena ini yang punya lahan ingin pengerukan biar tidak terlalu tinggi," ujar Astika.
Astika menambahkan, curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Denpasar turut menjadi faktor risiko terjadinya longsor.
"Karena banyak penyebab, hujan juga, cuaca ekstrem, kita nggak tahu bahaya kapan datang," imbuhnya.
Insiden longsor yang terjadi sekitar pukul 07.00 Wita itu melibatkan delapan buruh bangunan. Tiga orang selamat dengan luka-luka, tiga tewas dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bali mengerahkan alat berat untuk memudahkan evakuasi korban yang masih tertimbun material longsor.
"Kami sudah gunakan alat berat yang dimiliki oleh Basarnas dengan gabungan bersama-sama bersinergi kami evakuasi secara manual bisa temukan dua orang tersebut," kata Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, di lokasi kejadian.
(dpw/dpw)