Tren bermain aplikasi Koin Jagat belakangan digandrungi warga di kawasan Badung dan Denpasar, Bali. Warga yang bermain Koin Jagat harus berburu koin ke berbagai lokasi untuk kemudian ditukarkan dengan uang.
Namun, tren tersebut justru memicu rusaknya fasilitas publik. Hal itu diketahui setelah beredarnya video berdurasi 16 detik yang memperlihatkan tanaman di sebuah kebun kota rusak. Video itu menarasikan taman rusak diinjak-injak oleh seseorang yang bermain aplikasi Koin Jagat.
"Hancur kebunnya wi. Siapa nih yang cari Koin Jagat sampai begini?" demikian bunyi narasi dalam video yang dikutip detikBali, Senin (13/1/2025).
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi meminta warga untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum (fasum). Ia meminta masyarakat untuk menegur atau melaporkan jika melihat ada yang merusak fasum.
"Kalau sudah ditegur masih melakukan perusakan, laporkan ke aparat setempat biar segera ditangani," ujar Dharmadi, Senin.
Meski begitu, Dharmadi belum mendapatkan informasi dan laporan terkait lokasi perusakan fasilitas umum akibat perburuan Koin Jagat. Ia mengaku baru mendengar ada tren permainan tersebut.
"Fasum yang digunakan untuk kegiatan itu juga kami belum mendeteksi di mana, belum ada juga laporan tentang itu. Kan bisa berpindah-pindah," imbuhnya.
Koin Jagat merupakan permainan yang menggunakan aplikasi 'Jagat' sebagai platform utamanya. Pemain dapat bermain secara offline dengan mengikuti titik-titik lokasi yang ditampilkan pada peta di dalam aplikasi. Para pemburu koin biasanya berkerumun di taman, pantai, bahkan kuburan.
Halaman berikutnya: Berburu Koin Jagat di Kuta...
Simak Video "Video: Koin Jagat Berujung Rusak Fasum, Wamenkomdigi Ajak Diskusi"
(iws/iws)