Bus rombongan siswa SMK TI Bali Global Badung kabarnya sempat diserempet bus lain sebelum mengalami kecelakaan maut di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim), Rabu (8/1/2025). Akibat senggolan itu, bus pariwisata berpelat Bali itu banting setir hingga naik ke atas trotoar dan melaju tak terkendali.
Kepala SMK TI Bali Global Badung, I Made Indra Aribawa, menyebut kabar itu ia dapat dari penuturan beberapa guru dan siswa yang ada di dalam bus tersebut. Menurut kesaksian para guru, Aribawa berujar, bus diduga mengalami rem blong setelah bagian bawah kendaraan itu terbentur di trotoar akibat disenggol bus lain.
"Bus yang menyerempet itu bukan rombongan siswa kami. Ini dari cerita guru kami ya, dia (bus lain) menyalip sampai banting setir ke kanan. Roda depan naik ke trotoar lumayan tinggi," tutur Aribawa, Kamis (9/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bus rombongan siswa itu terlibat kecelakaan setelah keluar dari Museum Angkut dan hendak melanjutkan menuju rumah makan. Bus meluncur di jalanan menurun di Jalan Imam Bonjol lalu berlanjut ke Jalan Pattimura.
Di situlah bus menabrak mobil dan motor hingga akhirnya berhenti setelah menabrak pohon di sisi kiri jalan. Kecelakaan pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 19.15 WIB itu menewaskan empat orang dan 10 orang lainnya terluka.
Aribawa melanjutkan guru lainnya juga mendengar ada benturan di bagian bawah bus saat naik trotoar. Sopir bus, dia melanjutkan, berusaha mengendalikan laju bus meski tetap tak berhasil. Sementara itu, bus lain yang menyalip tadi sudah melaju jauh ke depan.
"Saat awak armada mau berhenti ngecek benturan tadi, ternyata bus tidak bisa direm. Terjadilah tabrakan itu. Tapi ini masih didalami polisi di sana ya. Apa penyebab pastinya," sambung Arimbawa menirukan cerita rekannya.
Menurut Aribawa, panitia kegiatan sudah mengecek semua kelengkapan izin travel ataupun surat kelaikan jalan bus yang akan dipakai. Dia menyebut semua proses sudah diurus pihak agen perjalanan. Bahkan, rencana program kunjungan industri itu sudah dirancang sejak empat bulan lalu.
"Ada empat bus di rombongan kami. Masing-masing bus ada tiga guru. Dua bus sudah sampai di rumah makan, bus yang ketiga ini yang insiden. Cuma bus rombongan terakhir yang sempat melihat kejadian," bebernya.
Aribawa menyebut sebanyak 150-an siswa kelas 11 mengikuti kunjungan ke sejumlah pusat industri dan pengembangan IT. Mereka berkunjung ke tiga kota, yakni Semarang, Yogyakarta, dan Malang sejak 5 hingga 9 Januari 2025. Sesuai jadwal, para siswa seharusnya kembali dari kunjungan industri hari ini dan direncanakan tiba sekitar pukul 12.00 Wita.
"Kami bersyukur seluruh siswa kami selamat tanpa luka serius atau ringan, termasuk guru. Hanya mereka masih syok. Yang kami sayangkan, dan kami turut berduka ada masyarakat pengguna jalan yang jadi korban," ucap Aribawa.
Informasi terakhir, dia melanjutkan, seluruh guru pendamping masih dimintai keterangan oleh polisi. Sementara semua siswa masih berada di salah satu rumah makan untuk menunggu kepastian pulang ke Bali. Rencananya mereka akan dikawal pulang sampai Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
(iws/iws)