PMI Buleleng yang Tewas Dibunuh Baru Kerja 1,5 Tahun dan Tinggalkan 8 Anak

PMI Buleleng yang Tewas Dibunuh Baru Kerja 1,5 Tahun dan Tinggalkan 8 Anak

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 08 Jan 2025 19:53 WIB
Suasana rumah duka Nurhayati, PMI dari Buleleng yang meninggal dunia di Malaysia di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Rabu (9/1/2025) sore. (Made Wijaya Kusuma)
Foto: Suasana rumah duka Nurhayati, PMI dari Buleleng yang meninggal dunia di Malaysia di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Rabu (9/1/2025) sore. (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Nurhayati, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Buleleng, yang tewas diduga dibunuh ternyata baru bekerja selama 1,5 tahun di Malaysia. Hal itu diungkapkan suami korban, Komang Suwinten.

Nurhayati bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ia sempat berkomunikasi dengan istrinya selama 3 bulan setelah keberangkatan. Namun, setelah itu komunikasi antar keduanya terputus.

"Saya masih sempat hubungi dia setelah bekerja di sana. Habis itu lost contact dan tahu-tahu saya dapat informasi ini," kata Suwinten, Rabu (9/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suwinten menuturkan Nurhayati bekerja di luar negeri karena ingin mengubah nasib keluarga. Terlebih mereka punya delapan anak ,tapi secara ekonomi mereka kurang mampu.

"Cita-citanya untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Biar anak-anak kami lebih bahagia," katanya.

Almarhum rencana akan dimakamkan di setra (kuburan) adat Gunung Luwih, Desa Gitgit, secara adat Bali. Namun, Suwinten belum bisa memastikan kapan pemakaman dilangsungkan karena pihak keluarga perlu mencari hari baik.

"Kami harus tanya kelian adat cari hari baik baru kami bisa simpulkan mau diapain-diapain. Kalau saya sendiri karena keturunan saya nggak boleh kena api nggak bisa kremasi ngaben, ngabennya tetap dikubur," tandasnya.

Sebelumnya, jenazah Nurhayati tiba di rumah duka di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Rabu (9/1/2025) sore. Nurhayati sebelumnya dikabarkan tewas setelah diduga dibunuh di kamar hotel dekat Taman Mawar, Puchong, Malaysia, pada 31 Desember 2024.

Berdasarkan pantauan detikBali, jenazah perempuan berusia 39 tahun itu tiba menggunakan ambulans pukul 17.30 Wita. Suasana haru mewarnai kepulangan jenazah di rumah duka. Komang Suwinten, turut menjemput jenazah Nurhayati di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Rabu siang.

Suwinten baru mendapat kabar kematian sang istri dari anaknya. Informasi meninggalnya Nurhayati diketahui dari salah seorang rekan korban di Malaysia. "Peristiwanya saya tidak tahu pasti, tapi diceritakan sama temannya ngasih tahu ke anak saya bahwa ibu tidak ada karena dibunuh," katanya, Rabu (9/1/2025).




(nor/gsp)

Hide Ads