Berstatus Overstay, PMI Asal Badung Meninggal di Jepang

Berstatus Overstay, PMI Asal Badung Meninggal di Jepang

Agus Eka - detikBali
Senin, 06 Jan 2025 20:12 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi. (Foto: Thinkstock)
Badung -

Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Badung, Bali, I Nyoman Sudiana (59), dikabarkan meninggal dunia di Jepang. Sudiana diketahui berstatus overstay dan bekerja secara nonprosedural di Negeri Sakura.

Saat ini, keluarga Sudiana sedang menunggu proses pemulangan jenazah pria yang berdomisili di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, itu. Pemulangan jenazah Sudiana ke Tanah Air terkendala sejumlah masalah, terutama terkait biaya.

Kepala Disperinaker Badung I Putu Eka Merthawan menjelaskan 50 persen biaya pemulangan jenazah Sudiana ditanggung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang. Setengahnya lagi menggunakan uang urunan warga Bali di Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika tiba, rencana (jenazah) akan dititipkan di RSD Mangusada, Badung, sambil menunggu hari baik," jelas Eka Merthawan, Senin (6/1/2025).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan surat laporan hasil kunjungan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Badung yang diterima detikBali, pemulangan jenazah Sudiana dari Jepang mencapai Rp 90 juta. Biaya tersebut sudah hampir mencukupi.

Eka Merthawan membeberkan Sudiana meninggal pada di Jepang pada 16 Desember 2024. PMI berusia 55 tahun itu diduga mengembuskan napas terakhir karena sakit.

Informasi itu didapatkan KBRI di Tokyo dari kepolisian di Jepang. Kabar meninggalnya Sudiana, kata Eka, juga sempat ramai di media sosial.

Selama di Jepang, Sudiana diketahui bekerja sebagai petani sayur. Lantaran bekerja di negara itu secara nonprodsedural, tidak ada pihak yang secara resmi bertanggung jawab atas pemulangan jenazahnya ke Indonesia. Selain itu, almarhum disebut sedang mengurus proses deportasi secara mandiri dan telah mendapat jadwal kepulangan pada Januari 2025.

"Saat ini jenazah masih berada di kepolisian Hokota Jepang untuk dilakukan identifikasi terkait penyebab kematian. Terkait pemulangan, KBRI sudah berkoordinasi dengan Dit PWNI, Banjar Bali di Jepang, BP3MI Bali, dan keluarga," pungkasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads