Aktivitas penyeberangan menggunakan fast boat dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, menuju Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditutup pada Senin (23/12/2024). Penutupan pelayaran menggunakan kapal cepat di Selat Lombok dilakukan akibat gelombang tinggi sejak pagi.
"Ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter. Sangat berbahaya jika dilalui oleh boat," ujar Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai Muhamad Mustajib saat ditemui di kantornya, Senin.
Mustajib terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan cuaca dan kondisi gelombang aman untuk aktivitas pelayaran di Selat Lombok. Ia menegaskan penyeberangan baru akan dibuka jika tinggi gelombang membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menunggu info besok pagi. Jika gelombang normal, besok penyeberangan fast boat akan kami buka. Tapi jika masih tinggi, terpaksa penutupan kami perpanjang," ujar Mustajib.
Penutupan penyeberangan untuk fast boat itu membuat para wisatawan yang hendak pelesiran ke Gili Trawangan terpaksa naik kapal ferry jurusan Pelabuhan Padangbai-Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Walhasil, aktivitas penyeberangan di Dermaga I dan II Pelabuhan Padangbai terlihat padat sejak pagi tadi.
"Para wisatawan mancanegara yang sudah terlanjur tiba di sini terpaksa naik ferry karena ketinggian gelombang segitu masih aman untuk berlayar," ucap Mustajib.
Mustajib menyebutkan penyeberangan kapal cepat dari Padangbai menuju Gili Trawangan dilayani oleh 24 fast boat setiap harinya. Rata-rata penumpang fast boat yang menyeberang dari Bali menuju Lombok sekitar 2.000-2.400 orang per hari.
"Tidak ada peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan menjelang Natal. Karena kebanyakan yang naik fast boat adalah wisatawan mancanegara. Kalau orang lokal, biasanya naik kapal ferry," pungkasnya.
(iws/iws)