Sudah 70 Persen, PUPR Badung Kebut Penanganan Tebing Uluwatu

Badung

Sudah 70 Persen, PUPR Badung Kebut Penanganan Tebing Uluwatu

Agus Eka - detikBali
Jumat, 20 Des 2024 08:04 WIB
Rancangan pembangunan sea wall dan penataan tebing di bawah Pura Uluwatu, Badung. (Dok PUPR Badung)
Foto: Rancangan pembangunan sea wall dan penataan tebing di bawah Pura Uluwatu, Badung. (Dok PUPR Badung)
Badung -

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung terus mengebut pengerjaan penataan tebing bawah Pura Luhur Uluwatu, di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Progres dari keseluruhan pengerjaan proyek itu baru mencapai 70 persen.

Gelombang tinggi dan hujan deras rupanya menjadi tantangan berat bagi para pekerja di lapangan. Meski begitu, Dinas PUPR Badung terus mengupayakan agar seluruh pekerjaan pada proyek pembangunan seawall itu bisa selesai tepat waktu sesuai target akhir tahun 2024 ini.

"Sebetulnya schedule kami terus bergerak dan mepet sekali. Tetapi kami terus bergerak dan kami jalankan semua tahapan sesuai prosedur, aturan-aturan semuanya," kata Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Badung, Anak Agung Rama Putra, Kamis (19/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, mitigasi terhadap keretakan tebing di bawah Pura Luhur Uluwatu dilakukan dengan melakukan penataan dan penambahan struktur penahan gelombang. Total anggaran yang digelontorkan Pemkab Badung mencapai Rp 78,6 miliar.

Adapun pekerjaannya meliputi pembangunan revetment termasuk bukaan jalan menuju pantai dan pura beji. Renovasi terhadap Pura Beji, serta penanganan keretakan tebing juga dilakukan pemerintah.

ADVERTISEMENT

Untuk revetment, telah dirancang dengan kemiringan 45 derajat sehingga diyakini tahan terhadap gempuran gelombang laut. Tepat di bawah tebing pura yang menjadi titik utama penanganan, akan ditambah struktur penahan dengan tetrapod.

Tujuannya untuk memecah gelombang sehingga meminimalisasi guncangan yang merusak struktur tebing akibat gelombang. Apalagi air laut sudah mengikis bagian bawah tebing sehingga menyisakan cekungan yang cukup dalam.

Agung Rama tak menampik cuaca ekstrem menjadi salah satu hambatan. Hujan deras dan gelombang pasang yang sewaktu-waktu muncul mengganggu proses.

Menurut Agung Rama, gelombang laut sempat tinggi mencapai level teratas dari rancangan revetment. Penyelesaian proyek itu pun dikhawatirkan molor.

"Tetapi kalau reda, pekerjaan tetap lanjut. Bahkan sekarang bisa kami katakan pengerjaan sudah hampir dekat dengan tanjung tebing yang jadi titik utama yang ditangani. Sudah sampai tebing di bawah linggih Ida (stana) di bawah pura Uluwatu," tegasnya.

Agung Rama kembali menegaskan penataan tebing ini bukanlah untuk mengakomodasi hal yang bersifat kegiatan komersial. Namun, untuk melindungi kawasan pura dari ancaman kerusakan akibat gempuran arus laut yang mengikis tebing di bawahnya.

Pihaknya berharap seluruh masyarakat di Tanah Air, khususnya warga Bali mendukung penataan yang sejatinya untuk menjaga keutuhan Pura Uluwatu. Program penataan tebing Pura Uluwatu tersebut diharapkan bisa berjalan lancar.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads