Lebih Sehat Margarin atau Minyak Goreng? Simak Ulasannya!

Lebih Sehat Margarin atau Minyak Goreng? Simak Ulasannya!

Ni Komang Nartini - detikBali
Minggu, 08 Des 2024 06:27 WIB
Cooking meal in a pot. Bottle of Extra virgin oil pouring in to pot for cooking meal. Healthy food concept.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/dulezidar)
Denpasar -

Banyak cara untuk mengolah makanan. Mulai dari dikukus, dipanggang, direbus, hingga digoreng. Umumnya, orang Indonesia menggunakan minyak goreng saat memasak makanan karena harganya lebih terjangkau.

Sementara itu, sebagian orang memilih menggunakan margarin ketimbang minyak goreng. Lantas, lebih sehat mana antara minyak goreng atau margarin?

Margarin Vs Minyak Goreng

Sebelumnya, ketahuilah zat yang terkandung dalam margarin dan minyak goreng. Berikut kandungan margarin dan minyak goreng sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandungan Margarin

Margarin mengandung 81 gram lemak per 100 gram margarin, bahan utama yang terkandung dalam margarin adalah minyak nabati olahan dan air. Selain itu, margarin juga mengandung zat pewarna aditif yang menciptakan warna kekuningan.

Kandungan lemak jenuh di dalam 1 sendok margarin sebanyak 3,6 gram. Kandungan lemak trans pada sebagian margarin juga terbilang tinggi, yakni 2,1 gram per 1 sendok makan.

ADVERTISEMENT

Konsumsi lemak tinggi terkhusus lemak trans disebutkan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mengurangi kadar kolesterol baik (HDL). Kondisi ini dapat memicu risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, lemak trans juga menjadi salah satu penyebab kenaikan berat badan dan berisiko menyebabkan penyakit diabetes.

Kandungan Minyak Goreng

Jenis minyak goreng yang paling umum digunakan adalah minyak kelapa. Sehingga untuk perbandingan ini secara spesifik akan membandingkannya dengan minyak kelapa.

Minyak kelapa dikenal sebagai minyak goreng yang sangat tahan pada suhu tinggi. Karena minyak kelapa mengandung asam lemak (fatty acids) yang tinggi, di mana 90 persen asam lemak ini adalah asam lemak jenuh.

Dari keseluruhan kandungan asam lemak dalam minyak kelapa, sekitar 40 persen adalah kandungan asam laurat. Ini adalah persentase yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis minyak goreng lainnya. Asam laurat adalah jenis lemak jenuh yang cukup langka yang disebutkan dapat membantu meningkatkan total kolesterol dengan menambah kadar HDL.

Lebih Sehat Minyak Goreng?

Berdasarkan kandungan di atas, dapat diketahui bahwa minyak kelapa tidak mengandung lemak trans jika dibandingkan dengan margarin. Menggunakan margarin untuk memasak berbagai olahan makanan dapat mengakumulasi kandungan lemak trans dan melebihi batas konsumsi harian lemak trans.

Padahal, lemak trans disarankan untuk dihindari karena dampaknya yang buruk bagi kesehatan. Maka, jika dibandingkan lebih sehat margarin atau minyak goreng (minyak kelapa) tentu akan terlihat lebih baik minyak kelapa.

Untuk memaksimalkannya, masih ada opsi minyak goreng lainnya yang lebih baik dan lebih sehat dari segi kandungannya. Mulai dari minyak zaitun, minyak canola, dan minyak sayur dapat menjadi pilihan alternatif selain minyak kelapa.

Meski begitu, Anda tetap harus bijak dan tidak mengonsumsi gorengan terlalu banyak karena tidak baik untuk kesehatan. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads