Bali Jadi Lokasi Festival Fashion Keberlanjutan Pertama di Indonesia

Bali Jadi Lokasi Festival Fashion Keberlanjutan Pertama di Indonesia

Sui Suadnyana, Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 30 Nov 2024 20:11 WIB
Press conference Sustainable Fashion Fest (SFF) 2024 di Denpasar, Bali, Sabtu (30/11/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Press conference Sustainable Fashion Fest (SFF) 2024 di Denpasar, Bali, Sabtu (30/11/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Bali menjadi lokasi penyelenggaraan Sustainable Fashion Fest (SFF) 2024. Acara tersebut merupakan festival fashion keberlanjutan pertama di Indonesia dan akan diadakan di La Brisa Canggu, Badung, Sabtu (7/12/2024).

"Kali ini benar-benar kami barengin semua (workshop, talkshow hingga pesta tukar pakaian) dan kami undang tenat-tenant yang punya brand ramah lingkungan. Makanya ini terbesar, dan pertama di Indonesia," kata Event Leader SFF 2024 sekaligus Founder TRI Cycle, Annisa Fauziah, di Denpasar, Sabtu (30/11/2024).

SFF 2024 ditargetkan sebagai sebuah inisiasi ruang mempromosikan praktik berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak lingkungan dari industri fashion. Menurutnya, fast fashion turut memberikan dampak yang cukup besar dalam keberlangsungan lingkungan hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Limbah yang dihasilkan industri fesyen di Indonesia berpotensi mencapai 39 juta ton per tahunnya dan hanya 12 persen yang didaur ulang. Sisanya lebih banyak dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibakar karena limbah kain dianggap sebagai limbah residu," tutur Annisa.

Pesta tukar pakaian menjadi pilihan alternatif agar masyarakat tidak perlu lagi membeli pakaian baru dan mencegah adanya penambahan limbah dari industri fashion. Masyarakat dapat datang ke SFF 2024 dan membayar Rp 5 ribu per pakaian untuk nantinya dapat ditukarkan dalam pesta tukar pakaian.

ADVERTISEMENT

"Daripada ujung-ujungnya pakaian menjadi limbah atau diam di lemari terus-menerus. Dari 2019 kami sudah adakan clothes swap dan memang ini selalu membawa massa yang cukup banyak. Mulai dari remaja, anak SMP sampai ke ibu-ibu. Macam-macam berbagai kalangan," jelas Annisa.

Annisa menjelaskan SFF 2024 menargetkan ada 500 orang yang dapat berpartisipasi serta ada 3 ribu pakaian yang menemukan 'rumah baru' nantinya.

Selain itu, pengunjung juga nantinya dapat menikmati pameran fesyen ramah lingkungan. Tema yang diangkat adalah perjalanan kain berkelanjutan, mulai dari bahan, teknik-teknik kain tradisional dari Indonesia hingga daur ulang.

Marketing dan Communications Manager SFF 2024 dan TRI Cycle, Ivana Puspita, mengungkapkan ada berbagai cara agar masyarakat dapat menjadi bagian dalam sustainable fashion. "Dengan mengikuti clothes swap sudah menjadi salah satu cara untuk menjadi lebih sustainable fashion karena kita tidak membeli (pakaian) baru," ungkapnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads