Kalender Bali Kamis, 21 November 2024: Tidak Baik untuk Bercocok Tanam

Kalender Bali Kamis, 21 November 2024: Tidak Baik untuk Bercocok Tanam

Vincencia Januaria Molo - detikBali
Kamis, 21 Nov 2024 03:30 WIB
Kalender Bali Desember 2022
Foto: Ilustrasi kalender Balui. (Istimewa)
Bali -

Ala ayuning dewasa pada Kamis, 21 November 2024 atau Wraspati Paing Tambir berdasarkan penanggalan kalender Bali ternyata tidak baik untuk bercocok tanam.

Kalender Bali tentunya melakukan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai patokan berkegiatan sehari-hari. Perhitungan ini menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan adat dan ritual masyarakat.


Berikut ala ayuning dewasa Kamis, 21 November 2024 berdasarkan perhitungan kalender Bali yang dikutip dari kelenderbali.org.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Banyu Urug. Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur. (Alahing dewasa 3).
  • Gagak Anungsang Pati. Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa (Alahing dewasa 2).
  • Kala Kilang-kilung. Baik untuk membuat barong, membuat sok (bakul), dan segala anyam-anyaman. (Alahing dewasa 3).
  • Kala Macan. Baik untuk membuat segala yang menakutkan, membuat tombak, keris, lelakut (penakut). Tidak baik untuk berbicara yang tidak perlu (Alahing dewasa 3).
  • Kala Mereng. Tidak baik untuk bercocok tanam (Alahing dewasa 3).
  • Kala Prawani. Tidak baik untuk semua kegiatan, hari ini mengandung pengaruh yang kurang baik. (Alahing dewasa 3).
  • Kala Sudangastra. Baik untuk membuat alat-alat yang runcing. (Alahing dewasa 3).
  • Kala Temah. Tidak baik untuk dewasa ayu. (Alahing dewasa 3).
  • Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
  • Rarung Pagelangan. Tidak baik melakukan pitra yadnya dan manusa yadnya (Alahing dewasa 2).
  • Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
  • Sri Murti. Baik untuk mempersembahkan yadnya kepada Dewi Sri di lumbung. (Alahing dewasa 4).
  • Sri Tumpuk. Baik untuk memcari burung (mepikat). (Alahing dewasa 4).
  • Pararasan: Laku Bumi, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Tininggalin Suka, Pratiti: Wedana

Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads