Rel kereta api, sebagai landasan baja tempat kereta bergerak, tidak hanya bergantung pada logam saja. Jika diperhatikan, hampir setiap lintasan rel dipenuhi oleh batu kecil atau kerikil yang disebut ballast. Batu-batu ini memiliki peran penting dalam menjaga fungsi rel kereta api secara optimal.
Fungsi Batu Kecil di Rel Kereta Api
1. Sebagai Penyeimbang dan Penopang Stabilitas
Ballast digunakan untuk menopang stabilitas antara rel kereta api dan bantalan rel. Batu ini membentuk trackbed, yaitu landasan tempat bantalan persegi panjang dipasang tegak lurus terhadap rel. Bantalan tersebut berfungsi sebagai penyangga utama rel.
2. Peredam Getaran
Ketika kereta melintas, berat logam kereta menghasilkan gaya besar yang dapat memengaruhi kestabilan rel. Batu kecil berfungsi meredam goncangan tersebut sehingga perjalanan kereta tetap mulus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Mencegah Erosi dan Pengikisan Tanah
Batu-batu kecil ini membantu mencegah erosi tanah akibat hujan atau banjir. Dengan demikian, risiko kerusakan lintasan akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan.
4. Mencegah Pertumbuhan Tumbuhan
Dengan menyelimuti tanah di bawah rel, ballast menghambat sinar matahari mencapai permukaan tanah sehingga tumbuhan tidak mudah tumbuh. Hal ini penting untuk menjaga lintasan tetap bebas hambatan.
Namun, tidak semua jalur kereta dilengkapi ballast. Contohnya, rel di atas jembatan atau jalan raya biasanya tidak memiliki batu kerikil karena struktur rel di sana menggunakan desain khusus untuk menopang beban kereta.
Kesimpulan
Keberadaan batu kecil pada rel kereta api bukan hanya sebagai elemen estetis, tetapi memiliki fungsi vital dalam menjaga kestabilan, keselamatan, dan kelancaran perjalanan kereta. Kini, saat Anda melihat rel kereta, Anda bisa memahami betapa pentingnya peran ballast dalam infrastruktur transportasi ini.
Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hsa/hsa)