Sandinah, atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Kasur, merupakan penulis lagu anak-anak yang karya-karyanya tak lekang oleh waktu. Lagu-lagu karya Ibu Kasur telah menemani anak-anak dari generasi ke generasi, mulai dari "Bangun Tidur" hingga "Dua Mata Saya."
Lagu-lagu Ibu Kasur menyertai perkembangan generasi bangsa karena kerap dinyanyikan di sekolah-sekolah, khususnya Taman Kanak-kanak (TK). Lagu-lagu bernada ceria itu sarat dengan pesan moral.
Simak riwayat singkat ibu Kasur dan lirik lagu anak-anak ciptaanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riwayat Singkat Ibu Kasur
Sandinah atau Ibu Kasur lahir di Batavia, Hindia Belanda, pada 16 Januari 1929. Sandiah menikah dengan Soerjono atau yang akrab disapa Pak Kasur. Sejak menikah dengan Pak Kasur itulah, Sandiah mulai dikenal dengan nama Ibu Kasur. Keduanya merupakan pencipta lagu dan sering tampil di berbagai acara TV serta radio.
Sandinah muda menyelesaikan studinya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) pada akhir tahun 1930-an. Ia juga sempat bekerja di Kantor Keresidenan Priangan, Bandung.
Bersama suaminya, Sandinah aktif membawakan siaran anak-anak di RRI Jakarta. Pada 1962, bersamaan dengan berdirinya TVRI, Ibu Kasur memandu acara "Arena Anak-anak" dan "Mengenal Tanah Airku."
Kiprah Ibu Kasur dalam dunia pendidikan Indonesia dimulai dengan berdirinya TK Mini pada tahun 1965. TK yang berlokasi di Jakarta tersebut didirikan dan dikelola oleh Ibu Kasur sekaligus menjadi tempat tinggalnya.
Dilansir dari detikEdu, TK Mini dibagi dalam tiga jenjang untuk menampung anak-anak dari berbagai kelompok umur. Jenjang pertama dinamakan Parkit untuk anak usia tiga tahun, kemudian Kutilang untuk anak usia empat tahun, dan Cendrawasih untuk anak usia lima tahun.
TK yang didirikan Ibu Kasur itu menjadi tempat menuntut ilmu beberapa tokoh Indonesia. Mulai dari Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Hayono Isman, dan Ateng.
Ibu Kasur terkenal sebagai seorang pendidik dan pemerhati anak-anak. Semasa hidup, ia sering menjadi pembicara di berbagai seminar yang berhubungan dengan dunia anak. Sumbangsihnya dalam dunia pendidikan anak, membuat Ibu Kasur meraih berbagai penghargaan.
Menjelang akhir hayat, Ibu Kasur masih rutin berkunjung ke TK Mini, meskipun sudah tidak aktif mengajar. Ia wafat pada 22 Oktober 2022 akibat serangan stroke.
Lagu Ibu Kasur Berserta Liriknya
Berikut adalah lagu-lagu karya Ibu Kasur bersama Pak Kasur beserta liriknya:
Bangun Tidur
Bangun tidur, ku terus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi, kutolong Ibu
Membersihkan tempat tidurku
Dua Mata Saya
Dua mata saya, hidung saya satu
Dua kaki saya pakai sepatu baru
Dua telinga saya, yang kiri dan kanan
Satu mulut saya tidak berhenti makan
Sayang Semuanya
Satu satu aku sayang ibu
Dua-dua juga sayang ayah
Tiga-tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya
Keranjang Sampah
Jika kumakan pisang
Tidak dengan kulitnya
Kulit ku lempar keranjang
Keranjang apa namanya
Keranjang sampah namanya
Jika makan rambutan
Tidak dengan kulitnya
Kulit ku lempar keranjang
Keranjang apa namanya
Keranjang sampah Namanya
Taman Kanak-kanak
Taman yang paling indah
hanya taman kami
Taman yang paling indah
Hanya taman kami
Tempat bermain
Berteman banyak
Itulah taman kami
Taman kanak-kanak
Anak-anak Pergi Belajar
Oh, ibu dan ayah selamat pagi
Ku pergi belajar sampaikan nanti
Selamat belajar nak penuh semangat
Rajinlah s'lalu tentu kau dapat
Hormati gurumu, sayangi teman
Itulah tandanya kau murid budiman
Bertepuk Tangan
Bertepuk tangan dahulu
Bunyi derapkan kakimu
Berputar di lingkaran
Mari bersama
Kembali ke tempat semula
Main Sembunyi
Siapa itu di balik pintu sedang sembunyi
Perutnya gendut hidungnya mancung tentu si Dodi
Ayo keluar jika berani kejarlah aku
Ayolah Dodi tangkaplah aku jika kau mampu
Kucingku
Kucingku belang tiga
Sungguh manis rupanya
Meong-meong bunyinya
Karena lapar perutnya
Kucingku belang tiga
Sungguh manis rupanya
Kereta Api
Naik kereta api tut tut tut
Siapa hendak turut
Ke bandung surabaya
Bolehlah naik dengan percuma
Ayo kawanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama
Cepat keretaku jalan tut tut tut
Banyak penumpang turut
Keretaku sudah penat
Karena beban terlalu berat
Di sinilah ada stasiun
Penumpang semua turun
Balonku Ada Lima
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau, dor!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(iws/iws)