Korps Brimob merupakan kesatuan operasi Polri atau salah satu unit elite dalam kepolisian Indonesia. Satuan ini berdiri sejak 14 November 1946. Dari masa perjuangan kemerdekaan hingga menghadapi tantangan ancaman terorisme dan kejahatan berintensitas tinggi, Brimob selalu berada di garda terdepan.
Sejarah HUT Brimob 14 November
Dilansir dari situs resmi Brimob Polri, Peran Brimob terlihat sejak masa pendudukan Jepang di Indonesia. Di mana awalnya dikenal sebagai Tokubetsu Keisatsu Tai (Polisi Khusus).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Belanda menyerah kepada Jepang pada 8 Maret 1942, Jepang mengambil alih kekuasaan, namun harapan kebebasan Indonesia segera pupus karena Jepang menunjukkan tujuan imperialismenya. Pemerintah militer Jepang menerapkan undang-undang yang melarang aktivitas politik dan membekukan organisasi pergerakan demi stabilitas.
Dalam menghadapi kekalahan di berbagai medan perang, Jepang membentuk sejumlah organisasi semimiliter dan militer untuk memperkuat posisinya, seperti Seinendan, Keibodan, Heiho, dan Peta. Kebutuhan akan pasukan dengan mobilitas tinggi mendorong pembentukan Tokubetsu Keisatsu Tai, yang menjadi cikal bakal Korps Brimob Polri, bertugas membantu keamanan dan juga berperan sebagai tenaga tempur bila diperlukan.
Korps Brimob lahir pada masa pendudukan Jepang (1943-1944), dimulai dari pembentukan Tokubetsu Keisatsu Tai pasukan polisi khusus dengan mobilitas tinggi. Anggota Tokubetsu Keisatsu Tai menerima pelatihan kemiliteran intensif, dan pasukan ini memainkan peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi, termasuk merebut senjata dari Jepang. Pada 21 Agustus 1945, Inspektur Mohammad Jasin memproklamirkan Polisi Republik Indonesia, yang kemudian disebut Polisi Istimewa.
Pada 1946, polisi Istimewa berubah menjadi Mobile Brigade (Mobrig), untuk menghadapi ancaman seperti pemberontakan. Di tahun 1954-1959, Mobrig membentuk pasukan Ranger dengan keterampilan tempur khusus.
Ranger kemudian berganti nama menjadi Pelopor dan berkembang menjadi Batalyon Pelopor, lalu Resimen Pelopor pada 1961. Tanggal 14 November 1961, Presiden Soekarno meresmikan nama baru, Brigade Mobile (Brimob), dan memberikan penghargaan Pataka "Nugraha Cakanti Yana Utama" sebagai apresiasi atas dedikasi Brimob.
Korps Brimob Polri, sebagai bagian dari Polri, memiliki fungsi utama dalam menanggulangi gangguan keamanan tinggi, seperti kerusuhan massal, kejahatan terorganisasi, serta ancaman berbasis senjata, bom, dan bahan berbahaya. Brimob juga berperan dalam operasi kemanusiaan, seperti pencarian dan evakuasi korban bencana. Peran Brimob semakin penting dalam penanggulangan terorisme, terutama setelah serangan bom Bali I dan dalam operasi seperti Tinombala.
Tema HUT ke- 79 Brimob
HUT ke-79 Brimob jatuh pada tanggal 14 November 2024. Di Tahun ini, HUT Brimob ke-79 mengangkat tema "Brimob Presisi Menuju Indonesia Maju"
Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo peserta Magang Bersertifikat Kampus merdeka di detikcom
(nor/nor)