BMKG Ungkap Penyebab Hujan Es di Tabanan Bali

BMKG Ungkap Penyebab Hujan Es di Tabanan Bali

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Sabtu, 02 Nov 2024 11:34 WIB
Warga mengambil butiran es yang jatuh bersama hujan di Tabanan, Jumat (1/11/2024).(Tangkapan layar IG@punapibali)
Warga mengambil butiran es yang jatuh bersama hujan di Tabanan, Bali, Jumat (1/11/2024).(Tangkapan layar IG@punapibali)
Denpasar -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan terkait fenomena hujan es yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Tabanan, Bali. Hujan deras yang disertai butiran es itu cukup menghebohkan warga hingga viral di media sosial pada Jumat (1/11/2024).

Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah, mengungkapkan sebagian besar wilayah Bali diguyur hujan ringan hingga lebat pada Jumat siang. Menurutnya, fenomena hujan es di Tabanan disebabkan karena aliran udara yang turun cukup kuat sehingga menciptakan awan cumulonimbus.

"Kemudian didukung oleh suhu permukaan yang rendah atau dingin, sehingga hujan yang turun juga disertai dengan butiran es," jelas Diana, Sabtu (2/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diana menjelaskan Bali sedang memasuki peralihan musim yang bersamaan dengan aktifnya gelombang rossby ekuator. Hal itu diikuti dengan pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan lebat, termasuk hujan es.

Berdasarkan radar BMKG, dia berujar, hujan es yang terjadi di wilayah Kecamatan Kediri, Tabanan, hanya berlangsung singkat sekitar 10 menit. Menurut Diana, fenomena hujan es memang jarang ditemukan.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, fenomena itu dapat terjadi ketika peralihan musim pancaroba. Terutama di daerah yang memiliki suhu permukaan cukup dingin. "Karena kondisi cuaca yang dapat berubah secara tiba-tiba pada masa pancaroba," imbuhnya.

Warga Bali, dia melanjutkan, tidak perlu khawatir dengan fenomena hujan es yang berlangsung singkat di Tabanan itu. Namun, ia mengimbau warga agar tetap waspada dan mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Tidak hanya hujan es. Hujan lebat disertai kilat, angin kencang, serta puting beliung juga harus diwaspadai," pungkas Diana.

Fenomena hujan es tersebut sempat diabadikan oleh Kadek Ardana, salah seorang warga Sanggulan, Kecamatan Kediri, Tabanan. Ia mengungkapkan hujan awalnya turun seperti hujan biasa.

Saat diperhatikan, Ardana berujar, ternyata tidak hanya air yang turun di rumahnya. Ia menyebut ada butiran-butiran es seukuran kerikil hingga suaranya cukup berisik ketika menimpa atap rumah.

Ardana juga mengabadikan momen hujan es itu lewat rekaman video. Dalam video berdurasi 52 detik tersebut, terlihat hujan deras disertai es berjatuhan di halaman rumah. Video hujan es lainnya juga banyak dibagikan di media sosial.

Di antaranya, ada hujan es yang menimpa atap seng yang menimbulkan suara cukup kencang. Ada pula pengendara mobil yang terpaksa berhenti di jalan karena butiran-butiran es berjatuhan bersama hujan menerpa kaca dan atap kendaraannya. Video lainnya menunjukkan warga mengambil butiran es dari halaman rumah.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads