Sejumlah anggota Fraksi PDIP terlihat meninggalkan sidang paripurna saat Fraksi Gerindra DPRD Badung membacakan pemandangan umum (PU) terhadap rancangan APBD 2025. Belum diketahui alasan beberapa anggota dewan dari fraksi terbesar di DPRD Badung itu walk out saat rapat paripurna.
Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti tidak tahu alasan pasti mengapa sejumlah anggotanya keluar meninggalkan ruang sidang saat agenda pembacaan PU terakhir oleh Fraksi Gerindra. Namun ia menyadari semua anggota dewan membawa sikapnya masing-masing.
"Mereka menunjukkan cerminan masing-masing. Jadi, boleh kan, kalau misalnya ketika ada sebuah pernyataan, boleh menanggapi, boleh setuju boleh tidak setuju," kata Anom usai memimpin rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Anom enggan menyikapi lebih dalam alasan beberapa anggota Fraksi PDIP keluar ruang sidang. Dia juga membantah aksi itu bagian dari sikap ketidaksepakatan dalam rapat itu dan meminta menanyakan langsung alasan itu ke masing-masing anggota.
"Nggak ada settingan. Itu alami, tidak ada instruksi dalam rapat fraksi. Semua itu berjalan natural saja, alami saja. Mungkin saya tidak tahu juga ya," ucap politikus PDIP asal Kuta itu.
Di sisi lain, Anom menduga aksi walk out sejumlah anggota Fraksi PDIP karena sorotan Fraksi Gerindra terhadap kebijakan Bupati Badung yang disampaikan melalui pandangan umum rancangan APBD 2025.
"Mungkin dari Fraksi Gerindra agak keras sedikit menyikapi kebijakan bupati. Tentu bupatinya seperti yang kita ketahui ketua DPC dari PDIP. Secara moral juga mereka merasakan terganggu," sambung Anom.
Menurutnya, apa yang dilakukan anggota yang walk out bagian dari menyampaikan aspirasi yang tetap mesti dihormati. Namun pihaknya menyebut tidak anti terhadap kritik sepanjang itu baik untuk masyarakat Badung.
"Kalau saya masih bisa hormati apapun yang disampaikan karena bagi kami kritikan itu penting untuk menjaga keseimbangan kinerja pemerintah dan DPRD. Saya sudah sampaikan, sekeras apapun aspirasi yang dimunculkan, kita harus hormati sebagai vitamin," tukasnya.
(dpw/dpw)